11. Peringatan Mutlak!

29.2K 2.2K 21
                                    


11. PERINGATAN MUTLAK!

     Brakk!

    Pintu UKS terbuka dengan kasar sehingga membuat Tara terkejut dan langsung menoleh ke arah pintu. Terlihatlah sosok gadis cantik, ngos-ngosan karena habis berlarian.

"Ya ampun ra, kaki lo kenapa? Kok bisa sampai luka begini sih?" tanya Dina masih berusaha mengatur nafasnya. Matanya terfokus pada satu titik dimana kaki Tara terpasang hansaplast.

"Gue nggak papa kok Din. Tadi kaki gue tergelincir tapi udah diobatin kok."

"Yakin? Udah nggak sakit?"

"Masih tapi udah nggak terlalu sakit kok. Lo tenang aja, nggak usah khawatir oke!"

Dina menghela nafas lega "Syukur deh kalau lo baik-baik aja. Gue takut lo kenapa-napa ra."

"Santai aja Din. Oh iya, lo tau dari mana gue disini?" tanya Tara bingung.

"Tadi Alta ke kelas, dia bilang sama gue sekalian minta izin sama guru." Jawab Dina.

"Ohh gitu." Tara hanya manggut-manggut.

"Iya ra, mending sekarang lo istirahat. Kalau perlu bantuan, bilang aja sama gue. Kali ini biar gue yang jagain lo." Seru Dina siap membantu.

"Siap bu Dokter." Balas Tara terkekeh pelan.

"Apaan sih lo, gue bukan Dokter kali."

"Tapi cita-cita lo pengen jadi Dokter kan?"

"Hehehe, tau aja lo ra."

"Ya tau lah, orang tiap hari gue liat buku yang lo baca tentang kedokteran mulu."

Dina terkekeh malu "Cita-cita gue sejak kecil ya jadi Dokter."

"Gue yakin lo pasti bisa menggapai cita-cita lo Din."

"Iya ra, semoga." Balas Dina tersenyum.

*****

       Bel istirahat pertama berbunyi. Semua murid berhamburan menuju kantin. Tidak terkecuali anak-anak Garuda. Kedatangan mereka mengundang ricuh kaum hawa. Sesekali adik kelas tertangkap basah melirik anak-anak Garuda. Jika dilihat dari manapun, pada dasarnya memang semua anak-anak Garuda itu ketampanannya tiada tara. Jelas, tidak ada yang bisa menolak pesona kelima lelaki tampan itu.

"ALTA DINGIN-DINGIN TAPI MEMBAKAR HATIKU."

"DUH BRIAN, GUE SIAP KOK JADI PELARIAN LO."

"DARREN, YUK JADIAN."

"GILAA, DAFFA GANTENG NYA NGGAK MANUSIAWI!!!"

"RENOOO, KITA DATING YUK!"

   Suasana kantin yang sudah ramai. Kini, bertambah semakin tidak kondusif karena kadatangan anak-anak Garuda. Seperti biasa mereka duduk di pojok kantin, tempat itu sudah jadi markas anak-anak Garuda saat dikantin. Tidak ada satupun yang boleh mendudukinya.

"Mau pesan apa nih kalian? Biar sekalian gue pesenin." Tawar Darren.

"Kayak biasa aja gue." Sahut Reno merogoh ponselnya lalu membuka aplikasi game PUBG.

ALTARA [END]Where stories live. Discover now