CERPEN : CITRA

6K 616 14
                                    

Part 8
_____

Citra senantiasa menatap ke arah pintu. Menunggu kedatangan Arga. Pria itu tidak membalas chat, juga tidak menjawab panggilannya. Ingin menghubungi lagi, tapi ia merasa sungkan karena sedari tadi menghubungi Arga.

Tapi Arga telah mengatakan akan datang.

Menghela nafas pelan. Ia mengalihkan tatapannya dari pintu. Tatapannya tertuju ke arah beberapa anggota keluarganya yang mengerumuni Dairah dan Faras. Mereka tengah berbahagia karena Dairah telah mengandung.

Kalau saja Citra tau acara keluarganya ini untuk merayakan kehamilan Dairah, ia tidak akan datang.

Bukan karena Citra cemburu atau karena masih mencintai Faras, hanya saja ...

Citra tersentak saat ada yang mengecup pipinya. Ia menoleh menatap Arga yang tersenyum. Pria itu mengusap lembut perutnya. "Maaf ya baru dateng, tadi agak lama di rumah Om Iyo."

Citra tersenyum seraya mengangguk pelan. "Em ... kamu udah makan? Mau kuambilin?" Tiba-tiba merasa gugup. Meski sering mendapatkan perlakuan manis dari Arga. Ya tentunya hanya di depan keluarganya saja.

Tapi, entah kenapa akhir-akhir ini meski mereka hanya berdua, sikap Arga tidak sedingin seperti awal pernikahan mereka.

"Gak usah kamu, Yang. Biar aku aja." Tangan Arga beralih mengusap kepalanya.

"Makin lengket aja nih pasangan ini. Gak ada yang bisa ngalahin, ya?" sahutan Tante Sunny membuat mereka menoleh.

"Iya dong Tan. Harus ngalahin kemesraan Tante Sunny dan Om Badhri," sahut Arga seraya tertawa pelan. Karena memang Om Badhrika dan Tante Sunny adalah pasangan yang paling romantis di keluarga Janitra tersebut.

Kemudian Arga pamit dengan lembut pada Citra untuk mengambil makanan.

Citra menatap Arga lalu tersenyum hampa.

Kalau saja apa yang dilakukan Arga di depan keluarganya bukan akting, pasti ia sangat bahagia.

"Tapi Cit, biasanya suami itu kalau udah punya anak perhatiannya pindah anak. Apalagi nanti anakmu perempuan, kan?" Citra beralih menatap Tante Sunny, memaksakan senyumnya. "Kamu mau tips dari Tante gak biar Arga kayak Ommu yang selalu nempel. Kalau gak lihat Tante semenit aja pasti langsung di cari."

"My Sunshine!"

Mereka menoleh ke arah Om Badhrika yang mencari Tante Sunny.

Citra tersenyum geli, Tantenya itu segera pamit. "Nanti ya Tante kasih tipsnya. Ommu bakalan kayak anak kecil kalau gak lihat Tante."

Citra menatap Tante Sunny dan Om Badhrika. Tersenyum menatap mereka.

Walaupun Tante Sunny memberikannya tips. Hubungannya dengan Arga tidak akan seperti Om dan Tantenya tersebut.

Citra menatap Arga yang makan seraya mengobrol dengan Hansa.

Bisakah Citra melepas pria itu setelah ia jatuh hati?

"Ngelihatinnya gitu amat, Mbak." Citra tersentak, menatap Sauki yang tertawa geli menatapnya. Ia mendengus pelan mendengar panggilan, 'Mbak' dari adik sepupunya itu--anak dari Om Badhri dan Tante Sunny. Mereka beda setahun dan Sauki senang menjahili dirinya dengan memakai panggilan, 'Mbak'.

"Apa sih lo ketawa mulu? Lo make?" tatapan Citra lamat pada Sauki yang memutar bola mata malas.

"Gue bukan Patra. By the way, tuh anak kabarnya gimana?"

Citra mengendikkan bahu tak acuh. Ia tidak peduli pada Patra dan bahkan enggan menganggapnya sepupu lagi.

"Kapan lo balik?"

CERPENKde žijí příběhy. Začni objevovat