CERPEN : FREYA

4.3K 483 20
                                    

Part 2
_____

Freya mengerang pelan saat punggungnya dihantam di atas matras. Segera ia bangun, lalu memberikan tendangan ke atas mengenai pundak Kalandra. Rutinitasnya akhir-akhir ini jika sedang tak ada jadwal koas, maka akan berlatih taekwondo dengan Kalandra. Sebenarnya olahraga yang digeluti Freya adalah pilates, tapi ia tertarik belajar beladiri. Persiapan saja. Meski tak ingin kejadian, tapi siapa tau saja kan dikemudian hari ia tertimpa sesuatu yang buruk. Memiliki skill beladiri, bukanlah sesuatu yang sia-sia.

Memasang kuda-kuda, ia berhasil menghindar saat Kalandra hendak memberikan serangan lagi. Lalu memberikan pukulan di pundak kiri Kalandra.

"Nice," puji pria itu membuatnya tersenyum. "Latihan hari ini selesai."

"Ne Saboemnim." Freya membungkuk ke arah Kalandra.

"Wah Kak Freya hebat!" Freya agak terkejut melihat Mauri, ternyata gadis kecil itu sejak tadi menonton pertarungan antara dirinya dan Kalandram

"Bukan apa-apa kok." Freya merendah diri, ia meraih botol air lalu meneguk. Duduk selonjoran di atas rumput tebal halaman rumah temannya itu.

Mauri yang masih duduk di atas skuter, kini fokus menatap Kalandra. "Mas Kala, aku mau diajarin taekwondo juga," ujarnya dengan centil.

"Suruh kakakmu," balas Kalandra datar membuat Mauri cemberut.

"Mas Koko sibuk kuliah. Kalau Mas Abang payah."

"Siapa yang payah?!" Zian yang baru keluar dari rumah tersebut menyahut galak menatap adiknya yang melototkan mata sipitnya padanya.

"Mas Abang! Belajar taekwondo cuma mau gaya-gayaan!"

"Enak aja! Lo sok tau! Mau gue patahin si koko-koko lo itu?!"

"Ko Bai yang bakal patahin Mas Abang." Mauri mendengus kesal, ia mulai memutar skuternya. Sebelum pergi, ia kembali menatap kakaknya. "Eh Mas Abang dipanggil Mommy. Punya hape kok gak diaktifin?" Lalu Mauri tertawa mengejek. "Oh iya, kan jomblo jadi gak pa-pa hapenya gak diaktifin!"

"Dasar! Sini lo bocil!!" Zian mulai mengejar Mauri yang mengendarai skuternya. 

"Biar bocil, tapi punya pacar!"

Freya tertawa melihat pertengkaran kakak adik itu.

Ah kalau saja ada Mommy, sudah pasti ia ditegur karena terlalu keras tertawa.

"Napa lo?" Kalea yang baru datang turun dari motornya lalu melepas helm kemudian mengacak-acak rambut sebahunya.

"Tadi ada Zian lagi berantem sama adiknya," jawab Freya. Ia melihat Kalea membawa kantongan. "Itu apa Le?"

"Mie ayam."

"Asik!" seru Freya senang seraya berdiri.

"Dih ngapa lo seneng banget?" Kalea memasang ekspresi mengejek.

"Eh lo beli dua, kan?"

"Kagaklah!" Lalu Kalea tertawa puas sementara Freya mencebikkan bibir kesal. Kalau saja skill beladirinya lebih unggul dibanding Kalea, sudah pasti ia akan melayangkan tendangan ke kepala Kalea.

"Lo ganti baju dulu, baru kita pergi makan mie ayam." Freya melongo melihat Kalandra yang berlalu masuk ke dalam rumah usai mengatakan hal tersebut.

Kalandra mengajaknya makan mie ayam?

●•••●

Mereka tiba di warung mie ayam. Kalandra mengambil tempat duduk setelah mereka memesan dua mie ayam. Freya sendiri hanya mengikuti pria itu. Duduk bersebelahan. Menunggu datangnya mie ayam.

CERPENWhere stories live. Discover now