CERPEN : KALEA

2.7K 346 27
                                    

Part 6
_____

Pukul setengah belas memasuki waktu siang, Kalea baru bangun. Tanpa membasuh wajahnya, ia turun ke lantai satu untuk mencari makanan. Menemukan dua bocah yang sedang bermain. Kanaka yang merangkak diiringi dengan gelak tawa yang riang berusaha mengejar Kanya yang berlari. Tapi, kemudian bocah itu terjatuh.

Menatap dirinya dengan pandangan berkaca-kaca. Kalea tertawa dan mengejek bocah itu membuat tangis Kanya semakin keras.

Kalea tidak mengacuhkan bocah tersebut dan duduk di kursi makan. Seorang ART tergopoh-gopoh datang dan menghampiri Kanya, menenangkan bocah itu. "Mbak aku mau makan bubur ayam."

"Iya Non." ART itu membawa serta Kanya pergi. Kalea menunduk saat merasakan kakinya ditempeli sesuatu. Bayi enam bulan tersebut mendongak menatapnya.

Kalea berdecak pelan kemudian menarik kakinya yang dipeluk bocah itu. Karena terlalu kasar hingga menyebabkan bocah itu kehilangan keseimbangan. Kalea refleks menarik bajunya agar kepalanya tak mencium lantai.

Lalu melepaskannya.

Saat Tante Feby datang, ia langsung mengomel, menyuruh wanita itu untuk mengambil anaknya.

"Kamu mau makan apa? Tante buatin. Tadi pagi Kalee habisin sarapannya soalnya kalau nyimpan buat kamu nanti kedinginan."

"Maksudnya karena gue bangun siang, gitu?! Salah kalau gue bangun siang?!" ujar Kalea sinis.

"Eh enggak Kalea. Bukan itu masud Tante."

"Udah, sana lo! Gedeg gue lihat lo bikin gak nafsu makan aja!" Kalea berdiri, dengan sengaja menabrak pundak Tante Feby saat melewatinya. Ia keluar menuju teras usai mengambil rokoknya dari kamar.

"Mbak, bikinin teh," ujar Kalea saat ART telah kembali setelah membeli bubur ayam untuknya. Menaruh di atas meja. Kalea menatap sinis Kanya yang menatapnya dengan pandangan polos seraya makan kerupuk.

Ia sendiri menghembuskan asap rokoknya, tidak peduli jika ada anak kecil di sekitarnya. Dari arah terdengar suara Tante Feby yang bertanya siapa yang merokok, saat keluar melihatnya, wanita itu menatapnya lamat kemudian menyuruh Kanya masuk.

"Lea, Tante gak larang kamu ngerokok, tapi jangan ngerokok kalau ada anak kecil."

Dengan sengaja Kalea menghembuskan asap rokoknya ke arah Tante Feby membuat wanita itu terbatuk-batuk. "Bacot!"

Tante Feby pun masuk membuat Kalea tertawa jahat layaknya pemeran antagonis. Setelah sebatang rokok habis, ia segera memakan bubur ayamnya.

●•••●

Kalea memasuki ruang VIP tersebut. Hal yang pandangannya tangkap adalah segerombolan anak kecil yang rusuh. Kalea mengerjap pelan. Apa ia salah masuk ruangan? Tapi, tadi pelayan mengantarnya ke sini setelah memberitahu jika ruangan tersebut telah direservasi oleh Citra.

Tapi saat melihat sosok Citra yang sibuk memotret gadis kecil, ia tidak perlu untuk keluar dari ruangan tersebut dan mencari teman-temannya.

"Kalea!!!" Aurora yang pertama kali menyadari kehadirannya hingga tiga temannya yang lain menoleh ke arahnya. Temannya itu langsung menghambur memeluknya. "Kangen banget sama Kalea!!"

"Iya, iya," ujar Kalea seraya menepuk pelan pundak Aurora. Pelukan terurai, Aurora menatapnya lekat. Lalu menunjuk tindik di hidungnya.

"Kalea mirip kerbau." Lalu tertawa. Kalea mendengus pelan menatap Aurora jengkel. Temannya yang lain pun menghambur ke arahnya memeluknya.

Ini pertemuan mereka setelah sekian lama. Sejak Kalea kabur, mereka tak pernah bertemu lagi, kecuali Citra. Dua tahun yang lalu Citra berlibur ke LA, dan mengajaknya bertemu di sana.

CERPENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang