CERPEN : CITRA

6.1K 606 23
                                    

Part 9
_____

Mata Citra tidak bisa diajak kompromi saat kepalanya melarang keras agar tidak menatap ke arah objek yang seharusnya tidak ia lihat. Dan pada akhirnya Citra menyerah. Kini tatapannya terpaku pada sosok Arga yang berenang di pagi hari.

Kalau saja tau Arga ingin berenang pagi ini, sudah pasti Citra mengurungkan niatnya yang ingin berjemur di area kolam renang tersebut.

Mau masuk kembali ke dalam rumah, tapi ia merasa berat. Tidak bisa ke mana-mana. Apalagi saat dua ART membawa beberapa macam buah juga dua gelas smoothie yang begitu menyegarkan.

Di kehamilannya yang memasuki bulan ke tujuh tersebut membuat Citra tidak lagi mengalami mual bahkan muntah. Sudah bisa makan dan tidak lagi dipaksa untuk makan.

"Mbak, tolong ya bikinin pancake." ART tersebut mengangguk pelan, Citra balas dengan senyuman. Lalu Citra meraih segelas smoothie. Hendak meneguknya, tapi tatapannya terarah pada Arga naik ke permukaan dengan badan yang hanya mengenakan celana renang hingga bagian atasnya terekspos menampilkan dada bidang pria itu juga otot bisepnya. Tidak terlalu berlebihan karena Arga tidak begitu rutin melakukan gym untuk membentuk otot-ototnya, apalagi otot pada perutnya yang begitu disukai kaum hawa.

Seiring dengan langkah pria itu entah kenapa Citra bisa mendengar suara hentakan kaki Arga juga hentakan jantungnya yang bertalu-talu.

Citra merasa dihipnotis. Padahal Arga tidak melakukan apapun pada dirinya. Hanya berjalan mendekat ke arahnya. Hingga pria itu berdiri di hadapannya dan tanpa sadar ia mendongak. Bisa melihat dengan jarak dekat titik-titik air yang masih berada di tubuh Arga.

"Ini buat gue, kan?"

Citra tersentak, ia mengerjap pelan lalu mengangguk menjawab pertanyaan Arga. Pria itu membungkuk untuk mengambil gelas smoothie lainnya yang berada di atas meja di dekatnya.

Kemudian kembali menegakkan badan lalu meneguk smoothie tersebut. Yang tidak putus dari pandangan Citra, mengamati jakun Arga yang naik turun saat minum.

Citra tersentak saat kedua mata Arga tertuju padanya membuatnya segera membuang pandangan lalu meneguk smoothie miliknya.

Kembali Citra melirik Arga yang telah menandaskan minumannya kemudian meraih handuk untuk menggosok tubuhnya. Dimulai dari rambut, setelahnya mengacak rambutnya dengan asal lalu turun ke badannya.

Citra kembali membuang tatapannya dan merutuki diri dalam hati karena dirinya yang tidak berpaling untuk melihat Arga barang sebentar saja. Ingin terus mengamati pria itu setiap detiknya.

"Kenapa gak makan buah? Mau gue kupasin?" Citra pun menatap Arga yang duduk di kursi satunya, pria itu melilitkan handuk di pinggulnya. Tengah memegang pisau di tangan kanan dan di tangan kirinya ada buah apel. Mulai mengupas kulitnya meski Citra belum menjawab pertanyaannya. 

Citra mengulum senyum, ia mengamati Arga yang serius mengupas kulit apel tersebut hingga buah apel tersebut kini 'telanjang'. Arga sangat mahir mengupas kulit apel dengan gerakan melingkar dan tidak putus hingga selesai. Kemudian pria itu memberikan buah apel utuh tersebut padanya.

"Kok bisa gak putus?" tanya Citra geli menyentuh kulit apel yang melingkar bersusun tersebut.

"Karena gue jago," ujar Arga jumawa seraya mengupas kulit apel lainnya.

Citra mendengus geli lalu menggigit buah apel tersebut. "Manis?" Ia kembali menatap Arga, lalu mengangguk.

"Gak mau masuk aja? Ini udah panas banget," ujar Arga setelah menggigit apel yang telah ia kupas. Merasakan sengatan sinar matahari pada kulitnya, bahkan tubuhnya yang tadi basah kuyup perlahan mengering.

CERPENМесто, где живут истории. Откройте их для себя