CERPEN : FREYA

3.7K 487 9
                                    

Part 3
_____

Samar-samar Freya merasakan suara bising. Membuatnya terbangun dan dapat mendengar suara tersebut dengan jelas. Meski pelan, tapi tetap saja menganggu tidurnya. Mungkin teman-temannya tidak sadar jika ia berada di ranjang atas. Saat ini ia berada di ruangan istirahat. Ruangan yang biasanya menjadi tempat para koas beristirahat. Mulai dari tidur hingga mengerjakan laporan.

Awalnya Freya tak tertarik dengan obrolan Thina, Gracia dan Vega, tapi saat nama Nevan di sebut, mendadak ia memasang tajam telinganya dan menahan diri untuk tetap diam. Tidak bergerak sama sekali.

"Kapan sih Dokter Nevan dan Dokter Grace nikah? Gue gak sabar lihat anak mereka," ujar Gracia antusias.

"Iya ih. Kok sama, gue juga. Penasaran banget sama anaknya mereka nanti. Pasti cakep banget. Terus pinter!" timpal Vega tertawa senang.

"Belum nikah malah kalian bahas anak," ujar Thina.

"Ya soalnya mereka itu couple goals setelah Dokter Christian dan Dokter Puji. Gue mau jadi the next couple goals setelah mereka," ujar Gracia tertawa pelan.

"Mana ada the next couple goals. Doi lo aja gak peka-peka!" ejek Thina membuat Vega tertawa.

"Mana mau peka kalau Zafran sukanya sama Freya," sahut Vega.

Pendengeran Freya semakin tajam. Ia mendengar helaan nafas Gracia yang panjang. Ia baru tau kalau ternyata Gracia menyukai Zafran. Dan ternyata Zafran menyukainya!! Kok Freya tidak tau, ya? Ataupun menyadari tingkah Zafran padanya. Seingatnya Zafran tak pernah menunjukkan ketertarikan padanya.

"Tapi Freya gak bakalan balik suka ama Zafran sih," ujar Thina. "Dokter Nevan aja Freya tolak. Dia kan kabur pas hari pernikahannya."

"Nah itu dia yang bikin gue gak terlalu was-was kalau Freya dan Zafran bakal jadian. Soalnya gue yakin kalau Freya gak bakal balik suka sama Zafran." Kini Gracia terdengar bersemangat.

"Gue heran sama Freya. Dia sukanya sama cowok yang kayak apa sih? Bisa-bisanya dia nolak Dokter Nevan. Kalau gue mah langsung gas aja," ujar Vega tertawa.

"Ya namanya perasaan gak bisa dipaksain, kan?" Thina menimpali.

"Tapi kan gak nolak pas hari pernikahan juga. Apa Freya gak mikirin perasaan keluarganya dan Dokter Nevan?" Gracia mulai mencibir.

"Mungkin Dokter Nevan gak suka sama Freya juga sih. Kan setelah itu dia langsung tunangan sama Dokter Grace," ujar Vega lalu tertawa bersama dengan lainnya.

"Makanya Freya sakit hati ya soalnya Dokter Nevan gak suka sama dia, terus batalin deh pernikahan sebelum dicerein Dokter Nevan," sahut Gracia sok tau.

"Jangan-jangan Dokter Nevan sukanya sama Dokter Grace dari dulu, tapi karena dijodohin sama Freya makanya mereka gak dari dulu pacaran ... aaargh!"

Mereka berteriak dan perkataan Vega tak selesai saat sebuah kepala terlihat dari atas dengan rambut menunjtai panjang.

"Astaga Freya!!" pekik Thina setengah kesal karena Freya membuat mereka terkejut.

"Sekarang jam berapa?" tanya Freya pura-pura baru terbangun. Awalnya ketiga temannya itu kikuk, tapi mungkin mereka mengira ia tak mendengar pembicaraan mereka, makanya mereka terlihat biasa saja.

Dasar muka dua!

●•••●

Usai membasuh wajahnya, Freya memutuskan untuk mengikat rambutnya. Keluar menuju ke taman rumah sakit untuk menyendiri. Banyaknya tumbuhan yang ditanam di tempat tersebut membuat sirkulasi udaranya begitu sejuk dan tentunya membuat Freya merasa tenang.

CERPENWhere stories live. Discover now