CERPEN : CITRA

7.6K 650 12
                                    

Part 11
______

Langkah Arga berhenti saat melewati kamar bernuansa baby pink tersebut. Menyadari pintunya terbuka, segera ia melangkah mundur dan melihat ke dalam. Sosok Citra yang berdiri menghadap ke tembok, dimana terdapat beberapa foto bayinya yang digantung di sana.

Menghela nafas pelan, ia segera mengetuk daun pintu membuat wanita itu tersentak. Bisa menangkap gerakan Citra yang mengusap kedua matanya lalu menoleh ke arahnya. Mengulas senyum manis. "Baru pulang?"

Arga mengangguk pelan, menunggu Citra di ambang pintu ketika Citra melangkah menghampirinya. Segera ia meraih tangan kanan Citra setelah tiba di dekatnya, lalu tangan kanannya digunakan untuk menutup pintu. Mereka melangkah ke arah kamar mereka.

"Mas Erik ajakin main golf," ujar Arga setelah mereka tiba di dalam kamar.

Kening Citra mengkerut. "Bukannya hari ini Mas Erik mau ketemuan sama cewek yang mau dijodohin sama dia?"

Mengingat perkataan Mami jika Erik akan dijodohkan dengan anak kenalan Papi. Karena Mami tidak ingin berharap pada Erik untuk mencari istri, tau jika anaknya itu tidak ada waktu dan tidak niat. Makanya Mami berinisiatif mencarikan istri untuk Erik.

"Minta ditemenin kayaknya." Arga tertawa geli, begitupun Citra. "Ya udah lo siap-siap. Gue mau mandi dulu."

Arga melangkah menuju ke kamar mandi, sebelum masuk, ia menoleh menatap Citra. "Gak mau nemenin?"

"Ogah. Sana cepet mandi. Nanti kutinggalin!" ujar Citra ketus untuk menutupi salah tingkahnya.

"Dih, gue kan yang bawa mobil," Arga tertawa saat melihat Citra mengepalkan tangan di udara. Segera, ia masuk ke dalam kamar mandi. Bersyukur, karena Citra bisa setegar saat ini. Tidak begitu larut dalam kesedihan. Meski kadang kala, ia mendengar suara tangis tertahan wanita itu jika di tengah malam.

Beberapa saat kemudian, keduanya telah bersiap. Menuju ke Janitra golf club. Lapangan golf yang berada di sekitar hotel berbintang lima milik Janitra.

Di sana, Erik telah tiba lebih dulu. Duduk di kursi yang tersedia. Gerakannya terlihat kaku berhadapan dengan seorang wanita yang posisi duduknya membelakangi mereka.

Tatapan Erik tertuju pada mereka dan terlihat pria itu bernafas lega seraya melambaikan tangan ke arah mereka.

"Hei!"

Keduanya mendekat, bersamaan dengan wanita yang duduk di hadapan Erik menoleh menatap ke arah mereka.

Ekspresi Arga terkejut, begitupun si wanita.

"Arga?"

"Kak Belva?"

"Kalian saling kenal?" Sahutan Erik menyentak dua orang tersebut. Arga menatapnya kemudian mengangguk.

"Kak Belva ini anaknya Om Rai, terus Om Rai itu omnya Aunty Rali, kakak iparnya Tante Kirana," jelas Arga panjang lebar pada Citra dan Erik yang mengangguk paham. Lalu Arga kembali menatap Belva yang terlihat cemberut. "Kak Belva, bukannya mau nikah sama Om Arka?"

"Shut up!" desis Belva jengkel melihat Arga yang tersenyum mengejek. "Gak usah sebut si tua bangka itu."

Citra menyikut Arga agar berhenti mengejek wanita tersebut. Membuat Arga akhirnya berhenti. Kemudian mereka duduk. Bersama dengan Erik dan Belva. Arga meminta agar Belva di sebelah Erik.

"Emang gak mau langsung main golf?" ujar Belva saat mereka telah duduk.

"Kalian aja dulu. Gue sama Citra mau makan." Arga memberi isyarat agar Erik segera mengajak Belva beranjak dan langsung ditangkap Erik.

CERPENWhere stories live. Discover now