CERPEN : ODIT

6.7K 698 14
                                    

Part 3
_____

Karena Nana membeli banyak bahan masakan, membuat Odit memanggil teman-temannya datang ke rumahnya. Apalagi ia merasa kesepian karena Zidny ikut bersama Akram. Putrinya itu akan menginap di rumah Eyangnya, orang tua Akram. Jadi, malam nanti Odit akan tidur sendiri.

Seperti biasa, jika ia memanggil teman-temannya bertandang ke rumah maka, mereka akan datang, apalagi saat ini adalah weekend. Kecuali, Salena yang tinggal jauh. Sangat jarang temannya itu berkumpul bersama. Hanya jika di hari libur.

Yang datang pertama kali adalah Viora. Temannya itu jika urusan makanan pasti langsung 'gercep'. Bahkan saat baru masuk sudah bertanya di mana makanan yang ingin disantap.

"Belum gue masak." Odit menyengir. Apalagi melihat ekspresi datar Viora membuatnya tertawa.

"Lo mau masak?" Ada nada tidak percaya membuat Odit cemberut. Teman-temannya memang laknat. Seharusnya sebagai teman mereka mendukung agar ia bisa pandai memasak. Malah mereka menghujat betapa tidak lezatnya makanan yang ia buat. Bahkan katanya mereka akan sakit perut jika memakan masakannya.

Tidak berapa lama, satu per satu orang datang. Termasuk Ares.

June yang sedang menggigit buat apel, mendelik malas pada pria itu. Ares sendiri acuh tak acuh. Ini kan rumah Odit, Odit mengundangnya jadi ia tidak menghiraukan sikap June yang tak pernah welcome padanya.

"Kayaknya kalau gue makan masakan lo, gue makin gak enak badan," celetuk Nasha. Odit tetap akan memasak. Bagaimana bisa kemampuan memasaknya berkembang jika ia jarang memasak? Prinsip Odit, ia akan memasak terus menerus agar pandai memasak.

"Kok lo gak ngajak Bara?" Odit mengalihkan pembicaraan yang tentu membuat Nasha kesal. Meski Nasha telah menikah dengan Bara, tapi wanita yang tengah hamil muda itu tidak sebucin seperti dulu. Karena insiden yang dibuat Bara beberapa bulan lalu. Mungkin kalau saja Bara tidak menghamili Nasha, sudah pasti Nasha tidak mau menikah dengan Bara.

"Plis deh gak usah sebut nama si tukang selingkuh itu!" Kan sudah Odit duga Nasha akan kesal. Hal itu membuatnya tertawa karena merasa menang bisa membalas Nasha atas perbuatan wanita itu yang telah meragukan kemampuannya dalam memasak. Ya, meski belum terlalu bisa. Tapi, Odit akan berusaha jika kali ini akan berhasil. Tidak lagi membuat perut teman-temannya sakit hingga diare.

"Si tukang selingkuh itu, suami lo kali, Sha," sahut June seraya tertawa. Hampir saja tersedak potongan buah apel saat Nasha memukul tengkuknya. Segera ia meneguk air, tidak lupa melotot pada Nasha. Tentu, Nasha tidak menghiraukan June, pun tidak merasa bersalah.

"Emang lo mau masak apa sih?" Kini Viora menatap Odit yang mengeluarkan satu per satu bahan masakan.

"Em ..." Odit bergumam, berpikir sejenak. "Kalian mau makan apa?" Terjadi keheningan, Viora, Nasha dan June saling lirik. Sebelum June bicara, Ares mendahului.

"Masak aja apa yang lo mau. Gue bakal makan kok."

June langsung mendecih. "Jangan kemakan apa gombalannya dia, Dit."

"Apa sih lo? Siapa yang ngegombal? Harusnya lo sebagai temen ngehargain. Odit mau masak buat lo. Walaupun dia gak terlalu bisa, dia berusaha." Ares kini menatap dua teman Odit lainnya. "Kalian beneran temen gak sih?"

"Ih jangan berantem!" Odit segera menengahi saat Viora, June dan Nasha mengambil ancang-ancang untuk membalas.

Pada akhirnya Odit dibantu masak oleh Viora dan Nasha. Sementara June menonton, Ares sendiri berada di luar sedang menelepon seseorang.

"Dit, lo jangan kemakan omongannya si Ares. Kita gak ada maksud kok karena gak mau makan masakan lo," ujar Nasha merasa tidak enak dan tersadar setelah perkataan Ares yang ada benarnya. Terkesan tidak menghargai Odit yang berusaha belajar memasak.

CERPENDove le storie prendono vita. Scoprilo ora