CERPEN : AURORA

3.5K 482 21
                                    

Part 7
_____

Jadi, Ardan pernah gagal menikah?

Sebelum menikah dengannya Ardan pernah berencana menikah dengan Sherina. Wanita yang dipacarinya selama dua tahun. Wanita yang seumuran dengan Ardan tersebut. Yang tentunya lebih dewasa dari dirinya.

Ardan ternyata beralih jadi tukang ojek online agar punya penghasilan lebih biar bisa melamar Sherina.

Setelah Aurora semakin mencerna, ia pun menyimpulkan jika Ardan menerima tawarannya saat itu menjadi tukang ojek pribadinya karena alasan tersebut. Waktu itu upah yang Aurora berikan banyak.

Lalu kenapa Ardan dan Sherina putus?

Karena orang tua Sherina yang tidak merestui. Karena Ardan yang selalunya didesak agar menikahi Sherina, padahal Ardan belum punya uang lebih. Jadi, orang tua Sherina menjodohkan wanita itu dengan pria lain sehingga hubungan Sherina dan Ardan kandas.

Kata Ardan, Ardan menyukainya setelah sebulan pria itu jadi tukang ojeknya saat itu. Apa Ardan berkata jujur?

Aurora merasa ragu.

Ardan tidak menjadikannya pelampiasan, bukan?

Apalagi Rifki dan Tio tadi berkata jika Sherina saat ini menyandang status janda. Baru saja bercerai dari suaminya.

Pulang dari bengkel, yang Aurora lakukan hanya mengurung diri di kamar, bahkan saat Ardan menghubungi ataupun mengirim chat padanya, ia tak menggubris. Makan malam pun, ia tak lakukan. Hanya memesan makanan untuk Aca dan Alisha. Meski Alisha belum pulang walau hari sudah malam. Entah kemana adik iparnya yang satu itu.

Aurora yang telah terbawa mimpi, tiba-tiba tersadar saat merasakan pelukan. Ia mengerjapkan matanya lalu menoleh menatap Ardan yang memeluknya.

Aurora memutar tubuhnya membuat Ardan yang tadinya memejamkan mata kini membuka matanya. Menatap Aurora yang terbangun. "Maaf Sayang, aku bangunin kamu, ya?" Ardan hendak menarik Aurora untuk dipeluk, tapi Aurora menggeser tubuhnya mundur dan menahan dadanya. Kemudian Aurora menarik selimut hingga leher. Matanya memicing. "Kenapa?" tanya Ardan heran, sekaligus bingung.

Apa Aurora merajuk karena ia yang pulang tengah malam? Tapi kan hari-hari sebelumnya ia selalu pulang jam segini. Kenapa lagi istrinya itu?

Dan juga seharian ini Aurora tidak membalas chat juga menjawab panggilannya dan ia pikir Aurora keluar dengan teman-temannya membuatnya tidak ingin menganggu waktu istrinya itu bersenang-senang.

"Kenapa?" tanya Ardan lembut, ia mengulurkan tangannya pada Aurora, tapi Aurora menepis tangannya. "Aurora?" menatap semakin tidak mengerti Aurora.

"Ardan jahat." Mata Aurora kini mememerah dan berkaca-kaca. Ardan sendiri semakin heran dan merasa cemas melihat Aurora seperti ini. Perasaan Ardan tak melakukan kesalahan. Kenapa Aurora berkata demikian?

"Sayang kenapa?" Ardan menatap khawatir Aurora, beringsut ikut duduk saat Aurora juga duduk. Aurora kinis mengusap kedua matanya. Sepertinya mencegah agar air matanya tak turun.

"A-ardan gak cinta sama aku!" Meski menahan diri agar tidak menangis. Aurora mulai sesenggukan, kedua tangannya berusaha mengusap pipinya yang di aliri air mata. "A-aku cinta banget lho sama Ardan, t-tapi kenapa Ardan enggak?"

"Ra, kamu ngomong apaan sih?" Ardan kembali mengulurkan tangan ingin menyentuh Aurora, tapi Aurora menghindar dan memeluk dirinya sendiri.

"Iih! Jangan pegang. Aku lagi marah sama Ardan!" Suara Aurora berubah galak dengan mata melotot. Bukannya merasa takut, Ardan malah merasa gemas dengan istrinya itu. Apa Aurora sedang datang bulan jadi mood-nya seperti ini.

CERPENWhere stories live. Discover now