Prolog

196K 6.4K 272
                                    

"Kamu milikku Alana,"

- Gevano Elang Prakarsa

-★☠★ -


Kasus pelecehan seksual sudah terjadi di berbagai daerah. Banyak lelaki yang haus akan kepuasan. Dari muda maupun tua, pasti tak lepas menjadi tersangka dalam kasus pelecehan terhadap wanita. Negara yang kita cinta sudah tak aman untuk wanita. Sudah banyak korban di luar sana. Kasus pelecehan seksual terus meningkat. Akan tetapi, hukuman bagi yang melecehkan tidaklah cukup membuat puas. Sudah melecehkan, tidak mau bertanggung jawab.

Banyak sekali wanita di luar sana yang depresi, bahkan sampai bunuh diri hanya karena masa depannya direnggut paksa oleh lelaki kurang ajar yang sama sekali tak punya hak atas dirinya. Terkadang, yang disalahkan justru wanita, entah karena cara berpakaian, atau karena tak bisa menjaga diri. Tapi yang namanya wanita, ia harus dihormati. Karena dari seorang wanita lah kalian semua bisa terlahir di dunia ini. Hargailah seorang wanita, bukan dengan rupiah tapi dengan sikap yang harus tegaskan terutama untuk kaum Adam, bahwa wanita untuk dijaga bukan untuk dirusak. Dan kini, pelecehan seksual terjadi kepada seorang siswi SMA bernama Alana.

Alana Annatasya Wibawa, gadis cantik yang baru saja beranjak dewasa. Wajahnya begitu polos bagaikan bayi yang baru lahir. Pikiran Alana masih kekanak-kanakan, karena ia merupakan anak bungsu dari pasangan Azka dan Ashilla, sehingga kedua orang tua Alana selalu memanjakannya. Tapi siapa sangka, ketika ia menginjak dewasa hidupnya menjadi berantakan. Hal yang tak pernah terjadi, kini ia alami. Masalah datang bertubi-tubi, membuat Alana tak sanggup untuk bertahan lagi. Terutama ketika Alana dipertemukan dengan laki-laki yang merusak masa depannya demi menuntaskan nafsu bejatnya.

Tidak semua orang bisa menghadapi masalahnya sendiri, ada juga yang memilih jalan singkat menyelesaikan masalah, yaitu dengan kematian. Tapi, apakah kematian menyelesaikan semuanya? Tentu tidak. Jiwamu tidak akan tenang. Tapi bagaimana jika Alana memilih jalan singkat itu?

"KAK GEVAN!" teriak Alana.

Gevano yang hendak ke toilet pun menoleh ke sumber suara, dimana Alana berlari ke arahnya. Gadis itu langsung bersembunyi di balik tubuh Gevano. Ia melihat hantu yang mengejarnya mengepal tangan kuat-kuat lalu menghilang begitu saja.

"Lo ngapain sih?" tanya Gevano dengan nada ketusnya.

Alana hanya nyengir lebar. "T-tadi a-anu itu ...." Gevano semakin kesal dibuatnya. Ia pun memasuki toilet pria meninggalkan Alana.

"KAK GEVAN JANGAN TINGGALIN ALANA!" pekik Alana saat hantu itu kembali muncul.

Alana langsung menyusul Gevano ke dalam toilet pria. Untung saja toilet ini sepi, tidak ada orang selain mereka berdua. Jika ada, Alana tidak tahu harus menyembunyikan wajahnya di mana.

Alana menunggu Gevano di dekat wastafel. Karena pegal, akhirnya Alana berjongkok di bawah.

Gevano keluar dari bilik kamar mandi. Ia sangat terkejut karena Alana berjongkok layaknya anak hilang. Gevano tak habis pikir dengan gadis yang nekat masuk kedalam toilet pria.

"Ngapain lo di sini?"

"Ikut kak Gevan," balas Alana dengan tampang polos tak berdosa.

"Lo tahu kan ini toilet cowo. Gak baik lo ada di sini. Gimana kalo nanti ada yang liat lo masuk? Mau ngintip lo?" omel Gevano.

"Gak ada yang tahu kok. Kan sepi," balas Alana.

Gevano yang mendengar itu, sedikit ambigu. Lelaki yang menjabat menjadi ketua renang itu menyeringai di tempatnya, lalu menghampiri Alana yang masih berjongkok di lantai.

Alana [END]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt