Part-56 Salah satunya

12.4K 1.6K 248
                                    


"Jangan merasa istimewa karena lo bukan satu-satunya, tapi salah satunya."

- Girls of Artavika

-★☠★-

Pulang sekolah telah tiba, senyum Alana terangkat saat pasukan Alres sudah berjejer rapi di gerbang sekolah. Alres mengajak Alana untuk menonton dirinya tanding basket dengan sekolah lain.

"Al!" panggil Alana. Gadis itu berlari kecil menghampiri kekasihnya dan juga kawan-kawan Alres. Alres menyambut Alana dengan pelukan, membuat anggota Artavika menyoraki keduanya.

"Hai, Ta. Gimana kabar lo?"

Alana melepaskan pelukan mereka kemudian tersenyum manis ke arah Galang yang merupakan sahabat pacarnya. "Tata baik kok. Kalian juga semuanya baik kan?"

"Pasti dong Bu Ketu. Ayo Res jalan,"

"Hm."

Alres mengambil helm khusus Alana, kemudian memakaikannya pada Alana. Alana terlihat menggemaskan memakai helm berwarna hitam, dengan hiasan telinga kucing.

"Ayo naik."

Setelah Alana duduk nyaman di belakang Alres, barulah Alres mengangkat tangannya tinggi-tinggi, memberi kode kepada teman-temannya untuk melajukan motor mereka.

Sekitar 20 motor milik anggota Artavika membelah jalan raya. Jalanan semakin macet dan ramai, karena murid sekolah lain pun baru saja bubar.

Gerbang Artavika terbuka lebar saat mereka memasuki sekolah itu. Sekolah berwarna abu berdiri kokoh, namun terkesan angker karena Artavika dulunya merupakan rumah sakit terbengkalai.

Walaupun Alana sudah beberapa kali datang ke sana, tetap saja Alana merasa ada yang janggal. Setiap langkah, Alana merasa ada yang mengawasi, tapi Alana tak bisa melihat mereka. Namun hal itu tak Alana anggap serius, karena Alres mengatakan itu hanya sugesti.

"Lo duduk di tribun aja,"

"Iya."

Alres dan teman-temannya pergi ke ruang ganti, sedangkan Alana duduk sendiri. Perasaan Alana mulai tidak nyaman saat siswi Artavika menatapnya dengan tajam. Mereka seolah tidak suka dengan kedatangan Alana.

Bagi mereka, Alres adalah Raja. Pemimpin yang memimpin seluruh warga Artavika, bagi mereka Alres adalah tombak perang sekaligus pelindung sekolah. Mereka tak dapat menerima orang asing, meskipun ia adalah pacar Alres sendiri.

Alana berasal dari sekolah elit, hal itulah yang membuat mereka enggan menerima Alana. Apa lagi Alres disukai banyak orang, termasuk siswi Artavika. Alana adalah ancaman bagi mereka, kapan saja gadis itu bisa menjadi musuh dan bumerang yang menghancurkan kejayaan Artavika.

Alana memainkan jarinya, takut dengan tatapan mereka. Tapi Alana merasa hal ini pernah terjadi sebelumnya. Dimana semua orang menatap Alana dengan tatapan kebencian, dan penuh intimidasi. Hal itulah yang membuat Alana tidak nyaman.

Alres sudah kembali dengan teman-temannya, murid dari sekolah lain pun mulai berdatangan. Mereka melakukan pemanasan terlebih dahulu, sebelum pertandingan dimulai.

Alana tidak tahu mengapa pertandingan ini digelar. Entah itu karena tantangan, atau karena sebuah masalah. Dapat Alana lihat bahwa yang menjadi lawan pacarnya adalah siswa dari SMA Galaksi.

Alana [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang