Part-71 Malam Terindah

25.8K 1.6K 339
                                    

"Lo emang masih pacarnya. Tapi gue calon suaminya."

- Gevano Elang Prakarsa

-★☠★-

"OM SETAN?!!" teriak Valenio syok.

Alana maupun Gevano mematung di depan pintu melihat Alres dengan keluarganya bersama dengan Azka di ruang tamu. Kedatangan mereka tak pernah Alana duga. Perasaannya mulai tak enak ketika Azka menyuruh Alana dan Gevano untuk duduk.

Mereka baru saja pulang setelah mengantarkan Athaya ke rumah Keysha. Tapi, Valenio tak mau pulang dengan alasan masih ingin bermain bersama Gevano, sehingga bocah itu ikut bersama Alana.

"Valen, siapa yang kamu panggil om Setan hm?" tanya Azka.

Valenio menyengir lebar. "reflek. Kan Valen terkejoet paman."

Azka menggeleng kepala pelan melihat tingkah keponakannya itu. Valenio duduk di pangkuan Azka, menatap sinis Alres yang duduk di hadapannya.

Gevano dan Alana sama-sama duduk di sofa panjang bersama dengan Alan dan Leona. Wajah datar Alan saat ini sungguh tak biasa. Alan terlihat marah namun tertahan.

Azka berdehem untuk menetralisir kecanggungan. Alres dan Alan saling menatap penuh kebencian, membuat atmosfer di ruang tamu semakin memberat. Azka ingin semuanya berdamai.

"Clarissa, Alres, dan Felicia mulai sekarang akan tinggal bersama kita," ucap Azka.

Alana yang mendengar itu seketika membuka matanya lebar. Hal-hal buruk mulai mengusik, membuat Alana cemas bukan main. "Kenapa? Daddy sama tante Clarissa kan belum nikah! Ngapain juga mereka ikut tinggal?" ujar Alana. Terlihat sekali jika Alana begitu keberatan dengan kehadiran mereka bertiga.

"Alana, kamu nggak boleh kaya gitu. Lupain masa lalu kamu. Daddy lakuin ini supaya kamu, sama anak-anak Clarissa bisa akrab. Karena bagaimanapun, daddy akan menikah dengan Clarissa."

Kedua bola mata Alana memanas. Dengan santai Azka menyuruh Alana melupakan masa lalunya yang merupakan hal yang sangat Alana inginkan. "Bahkan tanpa daddy suruh, Alana juga nggak mau inget masa lalu itu. Lebih baik Alana amnesia bukan? Daddy pikir Alana bisa terima Alres di hidup Alana? Enggak Dad. Daddy kenapa sih?"

Azka menatap Alana cukup lama. "Daddy kenapa? Daddy nggak kenapa-napa. Apa salah jika daddy menikah lagi?"

Alana menghirup nafas dalam-dalam, memejamkan mata, membiarkan air matanya meluruh seketika. Ia berdiri, kemudian membalas tatapan Azka. "Atas dasar apa daddy menikah?" tanya Alana dingin.

"Alana. Kamu ini kenapa? Bukannya kamu sudah setuju? Kamu sudah dewasa jangan labil. Dan daddy mohon jangan campuri urusan daddy. Daddy akan menikahi Clarissa karena daddy mencintainya." jawab Azka tegas.

Alana tertawa pedih mendengar ucapan Azka. Hidupnya semakin hancur jika seperti ini. Alana ingin hidup tanpa rasa ketakutan lagi. Dan satu-satunya cara untuk mewujudkan hal itu dengan menjauh dari Alres bukan?

"Cinta? Terus mommy? Apa daddy udah nggak cinta sama mommy?! APA DADDY LUPA PERJUANGAN DADDY DAPATIN MOMMY?! APA DADDY LUPA MOMENT ALANA SAMA KAK ALAN LAHIR?!! APA DADDY LUPAIN SEMUA ITU HANYA KARENA DADDY CINTA SAMA WANITA LAIN?! IYA?!" teriak Alana tak tertahankan, nafas gadis itu memburu dengan wajah berderai air mata.

Alana [END]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora