Part-30 Tes

26.7K 1.9K 107
                                    

"Aku sudah berusaha, untuk hasilnya ku serahkan pada yang kuasa"

-Alana.A.W

-★☠★-

Alana mati-matian belajar siang malam demi mendapatkan nilai sempurna. Bahkan Alana sempat drop karena kurang tidur akibat begadang semalaman untuk belajar.

Dan kini tiba saatnya yang dinantikan. Yaitu Tes yang sesungguhnya. Alana tentu saja tidak akan menyia-nyiakan hasil kerja kerasnya selama ini.

Alana memfokuskan dirinya kepada soal. Alana sudah belajar penuh satu minggu yang lalu ditemani Gevano, bahkan Alana sampai tidak les biola karena ia ingin masuk ke kelas unggulan A+.

Tangan Alana bergerak lincah mengisi lembar jawaban. Pelajaran yang ia pelajari selama ini tidak sia-sia, buktinya banyak soal yang ia hafal, dan bisa ia kerjakan.

Alana kembali mengecek jawaban tersebut sebelum akhirnya di kumpulkan.

Kelas 10 mengerjakan soal di aula, mereka melakukan tes secara serentak, agar tidak ada yang menyontek. Mereka duduk sendiri-sendiri dengan jarak yang begitu jauh dengan teman sebangkunya.

Tes pertama sudah selesai di lanjutkan tes kedua. Guru di sana juga sepakat agar tes dilakukan dalam satu hari. Maka dari itu semua murid tidak mempunyai waktu istirahat walau hanya sejenak.

Pelajaran kedua bahasa Inggris, Alana sudah menguasai beberapa materi. Kebanyakan yang muncul adalah teks dialog, dan narasi. Alana membacanya dengan teliti, dalam bahasa Inggris Alana juga sering terkecoh antar kata kerja verb-1 dan kata kerja lainnya.

Alana menggigit jarinya sendiri saat waktu tinggal sepuluh menit lagi. Tidak ada essay melainkan 50 soal pilihan ganda dengan waktu yang dipercepat. Mereka hanya diberi waktu 60 menit untuk mengisi jawaban.

Tes kedua selesai, Guru-guru yang mengawas mengambil soal dan juga LJK semua murid. Lalu memberikan soal tes selanjutnya.

Otak Alana seakan ingin meledak baru saja ia selesai dua tes, sekarang sudah tes pelajaran lain. Sangat menguras otak, bahkan otak Alana tak dapat beristirahat barang sedetik pun.

Alana kembali memfokuskan diri. Ia tidak ingin hanya karena tidak fokus ia gagal mengerjakan tes.

Tes kali ini adalah Matematika.
Alana menghitung di kertas buram yang disediakan langsung oleh guru-guru.

Alana menghitung semua soal di sana. Kadang Alana mengerang kesal karena jawaban tidak ada di pilihan.

Alana menggigit bibir bawahnya sendiri saat waktu berputar begitu cepat. Alana keringat dingin saat waktu tinggal tersisa 5 menit lagi, dan Alana belum menyesalkan soal tersebut.

Alana segera menghitungnya dengan cepat. Lalu menghitamkan lembar jawaban dengan pensil yang ada dalam genggamannya.

Waktu pun habis. Alana tidak sempat mengecek semua jawaban. Alana mendesah pasrah saat LJK-nya sudah diambil pengawas.

Alana menghembuskan nafas kasar lalu mulai mengisi nama di LJK berikutnya. Tes kali ini kimia, otak Alana seketika menguap. Baru saja ia mendapat soal hitung-hitungan sekarang harus menghitung soal kembali.

Alana menenangkan dirinya sendiri. Jika panik ia akan blank. Alana mulai membaca dan menjawab satu persatu soal tersebut.

Kepala Alana ingin sekali meledak saat membaca soal-soal yang seketika membuat matanya buram. Apa lagi ada sebagian soal yang tidak ia mengerti. Dengan terpaksa Alana harus mengisi LJK dengan feeling-nya sendiri, walaupun sebenarnya Alana sempat ragu dengan jawabannya, tapi ia harus percaya diri.

Alana [END]जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें