Part-11 Follback

46.1K 3K 96
                                    

"Bahagia itu sederhana, Di follback sama doi aja bikin hati bergetar"

-Alana.A.W.

-★☠★-

"Alana ajak Gevano ke ruang makan yah. Mommy mau panggil Alan dulu," suruh Ashilla.

"Ayo Kak," ajak Alana dan kini menarik lengan Gevano.

Telinga Gevano semakin memanas saat Alana menghimpit lengannya di dada. Gevano memalingkan wajah mengalihkan perhatiannya. Gadis itu biasa-biasa saja, karena ia terbiasa merangkul lengan kakaknya seperti ini.

Semua anggota keluarga sudah berkumpul. Gevano mendapatkan tatapan tajam dari Alan. Namun hal itu tak membuat Gevano takut, justru Gevano malah menatap balik Alan dengan wajah menantang.

"Baik, karena sudah berkumpul. Kita berdoa. Berdoa dipersilahkan,"

Mereka makan dengan khidmat. Tak ada yang berbicara di antara mereka. Hanya suara dentingan sendok yang terdengar.

"Alana, leher kamu kenapa?" tanya Azka yang sangat jeli dengan luka di tubuh Alana. Bahkan Ashilla saja tak menyadarinya.

Tubuh Alana dan Gevano seketika menengang. Gevano menatap Alana agar tidak memberi tahu Azka apa yang terjadi di UKS lewat ekor matanya.

"T-tadi, kena cakar hehe." ucap Alana dengan gugup diakhiri cengiran khasnya.

Gevano bernafas lega, setidaknya ia masih aman untuk saat ini. Bisa gawat jika ketahuan, mungkin mereka berdua akan dinikahkan. Walaupun ingin, tapi bukan saatnya.

"Siapa yang berani nyakar putri daddy?"

"Alana gak papa daddy. Temen Alana gak sengaja. Beneran," ucap Alana dengan gugup.

Gevano yang ada di sebelahnya pun menatap Alana dengan tatapan yang sulit diartikan. Gevano tahu Alana berbohong.

"Nana bohong," ucap Alan.

"Kak Alan!" tegur Alana saat Alan akan menceritakan apa yang terjadi di kantin tadi. Alana tak mau masalahnya semakin runyam.

"Alana kamu berbohong, daddy akan kasih kamu hukuman. Alan ceritakan yang sejujurnya"

Alan pun menceritakan apa yang tadi ia dengar dari teman sebangkunya. Setelah mendengar kejadian tadi Alan langsung menyusul Alana ke UKS. Namun saat  berada di sana, Alana sedang diobati oleh Gevano. Ia pun memutuskan untuk pergi.

"Kenapa kamu bohong Alana?"

"Alana gak mau masalah ini semakin runyam. Alana gak papa kok Dad,"

Azka menghela napas kasar. "Yasudah, tapi untuk selanjutnya daddy gak mau liat kamu terluka sedikit pun. Atau kamu tahu apa yang akan daddy lakukan." Alana menunduk lalu mengangguk.

"Azka jangan kaya gitu sama Alana. Kamu bikin dia takut," ucap Ashilla.

"Aku cuman beri dia peringatan shil."

"Udahlah,"

"Maaf om, tante. Tapi Gevano harus pulang,"

"Kamu udah mau pulang? Gak mau nginep aja?" goda Ashilla.

Gevano menggelengkan kepalanya, dekat Alana saja ia sudah horny apalagi jika menginap lalu tidur berdua bersama gadis itu. Gevano tidak dapat menjamin Alana masih perawan.

"Mama saya di rumah sendiri Tan,"

"Ouh gitu, yaudah. Titip salam buat mama kamu yah?"

"Iya Tan. Om saya pamit pulang. Terima kasih makan malamnya,"

Alana [END]Where stories live. Discover now