Part-23 Peringatan

37.9K 2.5K 278
                                    

"Saya tidak akan membiarkan putri saya berpacaran. Lebih baik kamu jauhi Alana,"

- Ashilla Airen Wijaya

-★☠★-

Gevano baru saja pulang sekolah. Setelah selesai membersihkan diri Gevano berbaring di ranjang, sembari memikirkan Alana.

Perasaan Gevano tiba-tiba saja tidak enak. Hatinya gundah dan gelisah, seperti akan ada masalah yang menimpa.

Drrtt ....

Ponsel Gevano bergetar menandakan telfon masuk. Dengan cekatan Gevano menyalakan layar, melihat nama Alana tertera di sana.

"Kak Gevan sakit hiks,"

"Apanya yang sakit hm?"

"Perut Alana sakit,"

"Udah minum obat?"

"Gak mau!"

"Minum Na,"

"Gak mau hiks,"

"Yaudah lo mau apa?"

"Mau kak Gevan,"

"Udah makan belum?"

"Belum,"

"Yaudah gue ke sana. Mau makan apa?"

"Mau susu strawberry, sama roti keju aja."

"Makan nasi Na. Gue beliin bubur ya?"

"Gak mau Kak ... Alana mau kak Gevan."

"Iya, sepuluh menit lagi gue ke sana."

Gevano pun memutuskan sambungan telfon mereka. Ia segera mengambil dompet dan kunci motor yang ada di nakas.

Alana yang masih menangis membuat Gevano khawatir. Apa semua wanita merasakan hal yang sama ketika datang bulan?

Gevano sudah tiba di supermarket, ia membeli cemilan, susu, dan roti. Saat melewati rak pembalut, Gevano jadi teringat Alana. Ia pun memasukkan satu yang bergambar hello Kitty, Gevano membeli karena gambarnya lucu.

Gevano menatap datar kasir yang tengah terkikik geli saat memasukkan pembalut itu ke dalam tas plastik.

"Bisa cepet gak? Pacar saya nunggu,"

Mba kasir tersentak kaget lalu mengangguk dan segera melaksanakan tugasnya. Gevano mengeluarkan uang dari dalam dompet.

"Jadi Sembilan puluh sembilan ribu rupiah. Seribunya--"

"Gak usah banyak bacot, nih ambil aja." balas Gevano dengan kesal, kemudian pergi dari sana sebelum mba kasir mempromosikan produk lain.

Gevano sudah tiba di rumah besar milik Azka. Seorang satpam membukakan gerbang untuk Gevano. Gevano memarkirkan motornya di halaman rumah Alana.

"Assalamualaikum," ucap Gevano sembari mengetuk pintu beberapa kali.

Terdengar suara langkah kaki mendekat. Seorang wanita beranak dua yang masih tampak muda membukakan pintu.

Alana [END]Where stories live. Discover now