Part-36 Kecewa

21K 2.1K 254
                                    

"Jika kamu berharap, maka kamu harus siap dengan rasa kecewa."

-Alana.A.W

-★☠★-

Gevano baru saja selesai latihan renang bersama dengan para sahabatnya. Mereka kini tengah mengemas pakaian masing-masing, sembari berceloteh ria.

"Dede gemes gue udah sadar kan Van? Gimana kalo kita jenguk dia? Lo juga mau ke rumah sakit kan?"

"Hm. Gue sibuk."

Tubuh Gevano sangat lelah setelah latihan renang, belum lagi ia harus membeli bahan kue karena Gea yang menyuruhnya. Gevano bersyukur ada langganan mamanya yang akan mengadakan pesta, sehingga omset penjualan Gea menaik pesat. Untuk hari ini, mungkin Gevano tidak akan mengunjungi Alana.

"Gue ada urusan, lo aja." balas Mars.

"Jangan gitu dong. Masa gue doang? Lo gak kasian sama Alana hah? Kita perwakilan aja dari club renang buat jenguk Alana,"

"Lo aja sono," suruh Damian dengan nada sewot. Akhir-akhir ini pria itu sering kali emosi, entah apa yang terjadi.

"Aku tahu kamu cemburu by. Tapi kamu gak bisa kaya gitu dong. Alana itu salah satu gebetan aku. Kamu jangan cemburu," ucap Raki dengan nada yang dibuat-buat membuat ketiganya geli.

"Berani lo gebet cewe gue, gue patahin kaki lo." Raki menelan saliva mendengar ucapan Gevano yang tidak main-main.

"Ayo lah Van. Ikut gue jenguk dede gemes. Lumayan juga kan lo bisa modus sama Alana. Siapa tahu Alana punya saudara cakep yang bisa dikenalin sama gue," bujuk Raki.

"Dih. Halunya ketinggian. Sadar muka bos!" cetus Damian.

"Damian! Diam!"

"Dih! Awas lo kalo ngajak-ngajak gue ketemu sama dede gemes lo itu," Kini Damian meninggalkan Raki lalu menyusul Gevano yang sudah berjalan jauh dari mereka.

"Si bangsat!" umpat Raki dengan kesal saat mereka meninggalkannya di ruang ganti.

Saat mencapai parkiran, tiba-tiba saja firasat Gevano tidak enak menyangkut dengan Alana. Rasa khawatir itu muncul, membuat dirinya gelisah.

"Lo kenapa Van? Nahan boker?" tanya Raki.

"Gue mau ke rumah sakit,"

"Tuh kan apa gue bilang! Lo sih sok-sok'an nolak padahal mau juga kan ketemu Alana,"

"Bacot lo." Gevano segera menjalankan motornya dengan kecepatan sedang. Menghindar dari mara bahaya itu perlu. Gevano tidak mau mati muda, karena belum menikahi Alana.

Sedangkan di rumah sakit, Alana menunduk dalam-dalam saat Renata berkunjung dan membawa berita yang kurang mengenakkan. Ya. Hal ini menyangkut konser biola Alana yang akan dilaksanakan satu bulan lagi.

"Kamu gak harus ikut kok Na," ucap Renata, guru les biola Alana.

"Tapi Alana mau ikut Ms. Itu kesempatan Alana, itu peluang besar buat Alana. Please biarin Alana ikut," mohon Alana dengan mata yang berkaca-kaca.

"Na, keadaan kamu gak memungkinkan. Coba ngertiin posisi saya saat ini Na. Saya gak mau ngebahayain kamu. Apa lagi tangan kamu yang masih sakit,"

Alana [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang