Part-58 Valenio

12.1K 1.7K 738
                                    

"YANG DUKUNG OM PELAKOR CUNG!! Yuk bantu Valen biar Om Setan putus sama kak Tata."

- Valenio Roderick Rivaldo

-★☠★-

Keysha tak pulang membuat Alana dan Valenio hanya berdua di rumah. Pagi sekali Alana sudah dibangunkan karena ada yang mencari dirinya. Gadis itu masih menggunakan gaun tidur berbahan satin. Dengan mata yang masih mengantuk Alana turun dari ranjang Valenio. Alana menoleh ke arah Valenio yang masih tertidur pulas, bocah itu tampak tenang.

Alana menuju ke lantai satu untuk menemui tamu, terlihat seseorang yang kini tengah duduk di sofa, membelakangi. Karena penasaran, Alana pun menghampiri cowok itu.

"Al?" tanya Alana.

Alres yang melihat Alana menghampirinya pun berdiri, kemudian memeluk Alana, menenggelamkan wajahnya di leher gadis itu.

"Kangen," bisik Alres.

"Pagi-pagi kok udah ke sini? Kenapa?" tanya Alana tak mempedulikan ucapan Alres tadi.

Alres melepaskan pelukannya, menatap Alana dengan intens, dapat Alres lihat bahwa ada bercak merah yang terlihat samar-samar. Alana yang menyadari tatapan Alres pun mengusap lehernya. Gadis itu baru ingat jika Gevano memberikan tanda di sana, semoga saja Alres tak menyadari hal itu.

"Masih ada ternyata." ucap Alres dengan senyum manis.

Alana tersenyum canggung, menarik Alres untuk duduk. Entah mengapa perasaannya kali ini berbeda, setiap kali Alana bertemu dengan Alres pasti ia merasa senang, tapi kali ini rasanya biasa-biasa saja.

"Ada apa?" tanya Alana.

Alres merapatkan tubuh mereka berdua, memeluk Alana dari samping. Meskipun Alana baru bangun tidur, tubuh gadis itu masih sangat wangi. Aroma strawberry tercium membuat Alres semakin gencar menciumi leher Alana.

"Al masih pagi." tegur Alana, ia bergerak tak nyaman saat Alres semakin bringas.

"Ta," panggil Alres.

"Kenapa?"

"Jal-"

"KAK TATA HUUAAAAAA!!! JANGAN TINGGALIN VALEN!!" teriakan menggelegar itu terdengar dari tangga, Alana menoleh ke belakang mendapati Valenio yang berlari sembari menangis kencang.

Bocah itu kini menerjang Alana, memeluk leher Alana dengan erat, sehingga mau tak mau Alres memberi jarak untuk mereka. Posisi Valenio saat ini ada di pangkuan Alana, bocah itu menangis sesenggukan di leher sang kakak.

"Valen kenapa nangis?" tanya Alana yang cemas. Tidak biasanya Valenio sampai menangis seperti ini.

"Jangan tinggalin Valen. Valen nggak mau sendiri." Alana mengelus punggung Valenio agar dirinya tenang. Dalam tangisnya, Valenio menyeringai apa lagi melihat wajah Alres yang menahan kesal.

"Ck. Ganggu mulu ni bocil." batin Alres.

"Udah jangan nangis. Masa anak cowok nangis sih?"

"Jangan tinggalin Valen," pinta Valenio dengan wajah memelas.

"Iya enggak. Al, tadi kamu mau ngomong apa?"

Alana [END]Where stories live. Discover now