Part-21 Monster

63.4K 2.9K 458
                                    

"Punya kak Gevan gede banget kaya monster!!"

- Alana A.W

-★☠★-

Hari minggu kali ini Alana tampak begitu bosan. Semua anime dan film sudah Alana tonton semalam. Tidak ada stok film lagi, sekarang Alana berakhir gabut.

Gadis itu berbaring di tempat tidur menatap langit-langit kamar, memikirkan sesuatu agar dirinya tidak bosan.

"Eh iya. Alana kan punya pacar," ucap gadis itu setelah sekian lamanya bungkam.

Alana segera mengambil ponselnya di atas nakas, lalu menelfon Gevano yang merupakan pacarnya.

Satu panggilan tak terjawab membuat Alana mendadak lesu. Tapi ia tidak menyerah, terus menghubungi Gevano sampai suara pria itu terdengar dari sebrang sana.

"Apa?"

"Kak Gevan lagi di mana? Kok rame banget?"

"Futsal, di lapangan deket komplek lo,"

"Wah, deket dong. Alana ke sana ya?'

"Iya."

"Oke tunggu bentar. Kak Gevan jangan pergi,"

"Hm, gue tunggu."

Alana segera berlari menuju lemari, mengambil rok dan juga kaos lalu mengganti pakaiannya. Alana juga mengikat rambut menjadi dua bagian.

"Oke udah fiks,"

Alana segera mengambil tas kecil, memasukkan dompet dan ponsel ke dalam tas. Wajah gadis itu berseri-seri kemudian mengambil sebuah parfum terbaru yang ia beli. Alana menyemprotkan parfum tersebut keseruluh bagian tubuhnya.

Wangi mawar tercium menyengat saat Alana menghabiskan setengah botol parfum untuk digunakannya.

"Kak Gevan pasti klepek-klepek sama Alana," gumam gadis itu diakhiri kekehan kecil.

"MOMMY!!!" teriak Alana yang berlari dari tangga.

Ashilla yang tengah bermanjaan dengan Azka pun menoleh ke belakang saat Alana memanggilnya. Dari jarak 3 meter, Ashilla dapat mencium semerbak mawar.

"Mau kemana? Wangi banget,"

"Alana mau main sama kak Gevan. Boleh yah?"

"Boleh, tapi pulangnya jangan malem," balas Azka.

"Daddy minta uang," ucap Alana sembari menyodorkan tangannya.

Azka mengambil dompet, lalu mengeluarkan beberapa lembar uang dan memberikannya kepada Alana. Ia ingin Alana segera pergi, agar tidak menggangu acara berduaan dengan sang istri.

Alana memekik kesenangan lalu mencium pipi Azka, dan Ashilla. Ia pun pamit pergi dengan tak sabaran. Alana pergi diantar oleh Pak Eko, karena Azka tidak pernah membiarkan Alana pergi sendiri walaupun jaraknya begitu dekat.

"Pak Eko langsung pulang aja, nanti Alana pulang bareng kak Gevan. Makasih Pak Eko," ucap Alana lalu turun dari mobil.

"Iya, sama-sama Non."

Alana segera berlari menuju ke lapangan yang begitu ramai oleh laki-laki dan perempuan yang sedang menonton.

"KAK GEVAN!!" teriak Alana membuat semua orang yang tadinya sedang bersorak heboh kini terdiam.

Gevano yang sangat mengenal suara teriakan itupun berbalik. Tanpa aba-aba gadis yang bernama Alana menerjang tubuhnya. Untung saja Gevano sudah siap sedia.

Alana [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang