Alana [END]

Part-68 Terbongkar

CIE EMOSI

Tetap stay cool
Meski otak ngebul

.
.
.

"Ketulusannya yang membuatku sadar diri. Jika aku tetap mencintai,
dirinya akan terluka lagi."

- Alana Annatasya Wibawa

-★☠★-

Tanpa bisa dicegah, air mata Alana kembali mengalir deras, menerima kenyataan yang ada. Wanita yang sangat ia kenal, bahkan sangat dekat kini ada di hadapannya, tersenyum manis sembari membawa hadiah, seakan memang diundang di acaranya.

"M-mama?"

"Hai Tata, bagaimana keadaan kamu? Sehat kan? Atau masih suka konsultasi sama Diane?"

"T-tata baik-baik aja kok." balas Alana dengan senyum pedih.

Azka yang melihat interaksi mereka tersenyum hangat, apa lagi Alana yang sudah memanggil kekasihnya 'Mama'. Sungguh di luar ekspektasi Azka. Pria itu turun dari panggung menghampiri mereka berdua.

Azka merangkul pinggang wanita itu dengan mesra. Hati Alana seakan tersayat melihat kedekatan mereka. Mereka terlihat begitu dekat, bahkan dari sorot mata Azka, Alana tahu jika Azka mencintai wanita itu.

"Kalian sudah saling mengenal?"

Wanita itu menatap Alana sebentar kemudian menatap Azka kembali. "Tata teman Alres Mas," ucapnya.

Deg ...

Jantung Alana seakan berhenti berdetak ketika mama pacarnya sendiri menganggap dirinya hanya teman putranya. Rasanya menyakitkan, padahal mereka sangat dekat saat pertama kali bertemu. Azka menatap Alana dengan senyum mengembang, dan Alana membalasnya dengan senyum terpaksa, menelan pahit ludahnya dengan kasar.

"Oh, bagus dong kalo kalian udah kenal."

"I-iya, mas."

Alana duduk kembali dengan lemas. Pikirannya mulai melayang-layang. Azka kini mendapatkan kebahagiaannya kembali setelah sekian lama mencoba move on dari Ashilla, Alana tidak mungkin egois untuk merebut kebahagiaan mereka demi mempertahankan hubungannya dengan Alres. Gadis itu kini menangkup wajahnya, menonton kemesraan Azka dan Clarissa. Ya, wanita itu bernama Clarissa Mahesa, ibu dari Alres Eldian Nicola.

Gevano yang ada di sebelah Alana, merangkul pundaknya. Setelah ia mengetahui jika Clarissa ibu dari pacar Alana, Gevano seperti mendapatkan kesempatan besar untuk bersama dengan gadis itu. Tidak ada lagi penghalang diantara mereka. Semua akan berjalan sesuai kemauannya saat ini.