Part-61 Obsession

14.3K 1.4K 185
                                    

"Menurut meskipun terpaksa agar tidak terluka."

- Alana Annatasya Wibawa

-★☠★-

Kepala Alana terasa begitu berat setelah ia terbangun dari tidur yang begitu panjang. Tubuhnya terasa pegal-pegal, dengan pergerakan yang terbatas. Alana menyadari hal lain saat tangannya terikat sesuatu.

Saat kesadarannya kembali penuh, ia melirik ke kanan dan ke kiri di mana kedua tangannya terikat pada borgol yang menyambung pada rantai besi. Alana mencoba melepaskan diri, namun hal itu malah menyakiti lengannya.

Lengan kiri Alana sudah terbalut perban yang menutupi lukanya semalam. Sudah dipastikan Alres yang melakukan itu. Sudah melukai, ia juga yang mengobati.

Saat pintu kamar terbuka, Alana menjadi ketakutan, apa lagi melihat Alres yang telanjang dada sembari membawa makanan, dan sebuah obat yang tidak tahu gunanya untuk apa.

"Al ...." panggil Alana melirih.

Ia memohon kepada Alres agar dirinya dilepaskan. Menjadi tahanan seperti ini sangatlah menyakitkan. Alana tidak dapat bergerak bebas, bergerak sedikit saja membuatnya terluka.

"Pagi sayang," sapa Alres dengan senyum mengembang seperti tak terjadi apa-apa di antara mereka.

"Lepasin Al, tangan Tata sakit."

Alres menggelengkan kepala, duduk di hadapan Alana, sembari menyendokkan sebuah nasi beserta lauknya ke dalam mulut Alana. "Makan." titah Alres.

Yang namanya pemaksaan, tentu tak akan terasa enak. Alana menggeleng kepala, ia tidak lapar, dirinya hanya ingin bebas.

"Nggak mau. L-lepasin Al,"

"Gue bilang makan, ya makan! Nggak nurut lo sama gue hah?! Mau gue kasarin supaya lo nurut? Iya?!" sentak Alres membuat Alana takut, gadis itu membuka mulutnya kecil, dan Alres langsung memasukkan sendok itu dengan kasar kedalam mulutnya, membuat Alana tersedak.

"Makan, jangan dimuntahin."

Alana kembali pasrah, lebih baik ia menuruti Alres saja dibandingkan ia terluka. Alres tersenyum penuh kemenangan saat Alana tak bisa melawan. Dengan segera ia menyuapi Alana sampai makanannya habis.

"M-minum," pinta Alana.

Alres mengambilkan gelas berisi air putih, kemudian memasukkan satu obat ke dalam sana sehingga terlarut. Alana yang melihat itu jadi enggan untuk meminumnya.

"I-itu apa Al?"

"Obat cinta." balas Alres.

"Al jangan bercanda. Kamu masukin obat apa? Tata nggak mau minum."

"Minum." suruhnya.

Alana menggelengkan kepala saat Alres mencoba paksa agar Alana meminum cairan itu. "Nggak mau Al!" teriak Alana sehingga air yang ada di dalam gelas tumpah kemana-mana.

Alres mengerang kesal, ia meminum air itu, kemudian mencengkram kuat dagu Alana. Mendekatkan bibir mereka, dan menyalurkan cairan itu ke dalam mulut Alana, sehingga mau tak mau Alana menelannya.

Alana [END]Onde histórias criam vida. Descubra agora