Part-40 Keputusan

19.4K 2K 722
                                    

"Kita saling mencintai namun tak bisa bersama, karena terhalang restu orang tua. Tapi bukan berarti cinta kita akan berakhir begitu saja."

- Gevano Elang Prakarsa

-★☠★-

"ALANA!"

Suara itu menghentikan kegiatan panas Alana dan Gevano. Kedua tubuh mereka sama-sama menegang melihat seseorang yang berada di depan pintu.

Dia adalah Alan. Dengan emosi yang memuncak, Alan segera menghampiri Gevano, kemudian menghajar wajahnya itu.

"Kak Alan!" pekik Alana yang begitu terkejut saat Alan tiba-tiba memukul wajah Gevano.

"KAK ALAN BERHENTI!" teriak Alana.

Seakan tuli, Alan tak menghentikan aksinya. Tak ada yang bisa meredakan amarah Alan saat ini. Alan begitu emosi saat melihat Gevano menyentuh Alana. Jika Gevano bukan menyentuh aset Alana, Alan tidak akan semarah ini.

"LO APAIN ADIK GUE ANJING?!"

Bugh!

Gevano tak bisa melawan ataupun menghindar karena kondisinya yang tidak memungkinkan. Kepala Gevano kembali berdenyut nyeri dengan darah yang perlahan mengalir dari kening.

"KAK ALAN STOP!"

"DIEM LO NA!" sentak Alan membuat Alana kaget bukan main.

Alan menyoroti Alana dengan tatapan tajam. Rasa kecewa kian menyelimuti hatinya. Apalagi saat mengingat Alana yang tak menolak sentuhan Gevano. Alan sangat kecewa saat Alana dengan polosnya menyerahkan diri begitu saja.

Alan kini menghampiri Alana, kemudian mencengkram kuat bahu adiknya itu. Kancing Alana masih terbuka membuat Alan semakin marah.

"Sejak kapan lo jadi murahan?"

Deg ...

Jantung Alana seakan berhenti berdetak mendengar kata menyakitkan yang dilontarkan kakaknya. Perlahan lelehan bening membasahi wajah Alana.

Alana membalas tatapan Alan. Hatinya tercabik-cabik saat kakaknya sendiri menyebutnya murahan. Alana hanya menyerahkan diri kepada Gevano, bukan kepada lelaki lain. Apa Alana terlihat murahan?

"Alana gak murahan!"

Alan terkekeh sinis. "Ini semua apa? Dengan mudah lo buka baju buat cowok yang masih jadi pacar lo? Bucin boleh tolol jangan. Gunain otak lo Na. Yang boleh sentuh lo itu nanti suami lo. Bukan pacar lo."

Alana terdiam mendengar kalimat pedas yang Alan katakan. Gadis itu tertampar dengan ucapan kakaknya sendiri.

"Kak Alan gak ngerti."

"Gue gak ngerti apa Na? Gue ngerti semuanya. LO BIARIN COWOK ITU LECEHIN LO!"

"ALANA GAK DILECEHIN KARENA ALANA EMANG MAU!" teriak Alana.

Alan menatap adiknya tak percaya. Dirinya semakin kecewa melihat Alana yang berubah. Tidak ada lagi Alana yang polos dan tidak tahu apa-apa. Bahkan Alana yang sekarang menginginkan hal yang tidak seharusnya dilakukan. Sungguh, sebagai kakak, Alan merasa gagal menjaga Alana.

Alana [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang