Part-66 Kepergok

15.4K 1.7K 320
                                    

"Ketidaksengajaan adalah awal dari merangkai sebuah cerita."

- Leona Sexyola Ravegar

-★☠★-

Angin kencang mulai menerpa tubuh seorang gadis yang masih terdiam di dekat kolam renang hanya dengan menggunakan piyama bergambar kartun. Dia, Alana. Karena tak bisa tidur, Alana memutuskan untuk duduk di tepi kolam, sembari melihat bintang-bintang yang ada di langit malam.

Kedua tangannya menahan tubuh Alana di kanan dan kiri, kepalanya mendongak ke atas. Alana memejamkan mata, membiarkan cairan bening itu menetes untuk kesekian kali.

Saat melihat bintang, Alana menjadi ingat kebersamaannya dengan Alvin. Pikirannya melayang-layang, menguak hal yang telah larut, menerjang ingatan yang telah kusut.

Alana memainkan kakinya di dalam air, menatap bayangannya sendiri. Betapa mengenaskan hidupnya. Masa muda yang ia impikan, hancur tak bersisa. Tidak ada yang namanya, masa putih abu adalah masa-masa terindah. Justru yang Alana rasakan hanyalah sebuah penderitaan yang tak berujung. Alana tertawa miris, menertawakan hidupnya yang sudah tak tertata rapi.

Masih adakah harapan untuk bertahan?

Hanyut dalam kesedihannya, Alana tak sadar jika ada seseorang yang mendekatinya dari belakang. Hangat, tiba-tiba tubuhnya terasa hangat, dalam dekapan seseorang.

"Kenapa masih di luar hm?"

Alana menoleh ke arah Gevano, yang wajahnya disinari cahaya bulan. "Masih. Alana masih punya harapan," batinnya. Alana menggelengkan kepala pelan, tersenyum tipis sembari mengelus punggung tangan Gevano yang melingkar di perutnya.

Gevano menciumi puncak kepala Alana, mendekapnya dengan hangat. Ia tahu jika Alana sedang kedinginan, bahkan telapak tangannya sudah sedingin es.

"Na," panggil Gevano.

"Kenapa Kak?"

"Kalo ada apa-apa lo bisa cerita sama gue Na."

"Nggak ada kok. Kak, berenang yuk."

Gevano terkejut dengan ajakan Alana, sebab ini sudahlah malam, belum lagi udara begitu dingin. Ia juga tahu jika Alana tak tahan dengan suhu dingin, jika mereka berenang, takutnya Alana sakit.

"Nanti sakit Na, besok aja ya?"

"Mau sekarang Kak,"

Byur!

Belum sempat Gevano menolak, Alana sudah menceburkan diri ke dalam kolam yang dingin. Sejenak, kepala Alana mendingin dan beban di pundaknya melonggar. Gadis itu kembali menyembulkan kepalanya ke atas sembari tertawa.

"Ayo Kak, enak loh seger."

Gevano melepaskan semua pakaiannya, sehingga yang tersisa hanya boxer saja. Cowok itu segera menceburkan diri ke dalam kolam. Gevano belum boleh berenang karena cederanya yang belum pulih, cowok itu hanya bersandar di dinding kolam, memperhatikan Alana yang sedang berenang dari ujung ke ujung.

Senyum Gevano terangkat saat Alana sudah lihai dalam berenang, bahkan berbeda sekali ketika pertama kali ia mengajarkan renang pada Alana. Alana berkembang dengan cepat, bahkan skill renangnya kini harus diacungi jempol.

Alana [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang