Part-52 Kembali

14.1K 1.8K 257
                                    

"Kita bertemu kembali, namun kamu sudah menjadi milik orang lain."

- Gevano Elang Prakarsa

-★☠★-

Nama Gevano melambung tinggi ketika ia memenangkan juara renang tingkat dunia dan tentu hal itu sangat membanggakan bagi negara. Gevano memecahkan rekor renang tercepat putra, saat ia mewakili negara tercinta kita. Walaupun Gevano tinggal di Florida, ia tentu mewakili negara kelahirannya. Berita Gevano tersebar luas di jagat maya. Bukan tentang keberhasilannya saja, ada juga hal lainnya.

Setelah berlatih tak henti-henti, dan pertandingan itu selesai. Gevano dinyatakan cedera bahu akibat terlalu memaksakan diri, sehingga Gevano harus kembali ke tanah airnya demi mendapat perawatan intensif.

Semua biaya ditanggung oleh Keysha seorang. Bahkan tiket pesawat pun Keysha yang membayar. Gevano hanya perlu kembali untuk menjalankan satu tugas lagi.

Karena keadaan Gevano yang kurang memungkinkan untuk berenang, Keysha memutuskan agar Gevano menjadi guru private renang kedua putranya. Gevano juga akan memulai kuliah, dengan senang hati menerima tawaran itu. Walaupun hatinya sedikit gundah mengingat kejadian yang menimpa cintanya.

1 tahun lebih sudah berlalu, namun Gevano masih belum bisa melupakan Alana. Sekeras apapun ia mencoba bayang-bayang Alana selalu membekas di otaknya. Bahkan saat Gevano menyibukkan diri pun Alana selalu terpikirkan olehnya.

"Saat gue sampai, gue mampir ke makam lo Na."

Gevano kini menyandarkan kepala di kursi pesawat. Perjalanan yang ia tempuh sangatlah panjang, lebih baik ia beristirahat terlebih dahulu sebelum ia sampai.

-★☠★-

Seorang gadis kini tengah duduk di dekat halte rumah sakit. Ia menatap cemas layar ponselnya, pesan yang ia kirimkan pada seseorang belum juga dibalas.

Gadis itu mendesah pelan, tatapannya jatuh pada langit yang cerah. Walaupun dirinya sudah memiliki kekasih, tetap saja hatinya terasa kosong. Entah apa yang harus gadis itu cari untuk mengisi hatinya.

Perlahan, tetesan air mata jatuh tanpa bisa ia cegah. Tangannya meremas sebuah map coklat hasil pemeriksaannya hari ini. Perasaan gundah terus menyelimuti hati, entah apa yang terjadi kepada dirinya saat ini.

"Kakak jangan nangis."

Gadis itu segera menghapus air matanya sendiri, mencoba tersenyum saat bocah lelaki yang memakai baju rumah sakit menghampirinya. Bocah itu kini duduk di sebelahnya. Wajah bocah tersebut begitu pucat, namun gadis itu menganggapnya hal wajar karena ia sedang sakit.

"Nama kamu siapa?"

"Shaka."

Gadis itu ikut tersenyum melihat wajah manis Shaka yang begitu menggemaskan. Bocah itu dengan bangga menyebutkan namanya.

"Kakak kenapa nangis?"

Mendapatkan pertanyaan itu membuat gadis tersebut kembali menatap langit, seakan ada dirinya di atas sana. "Kakak juga nggak tahu kenapa nangis. Kakak rindu seseorang tapi kakak nggak tahu siapa orang itu."

"Shaka juga rindu keluarga Shaka,"

"Kenapa rindu? Shaka pasti ditemenin di rumah sakit sama mama kan?"

Alana [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang