BAB 4

5.8K 424 0
                                    

Benar ucapan Winter kemarin, hari ini adalah pernikahannya. Benar-benar... Bagaimana bisa seluruh persiapan selesai dalam 1 hari? Itu tidak masuk akal.

Kemarin mereka langsung pergi ke sebuah hotel yang akan dijadikan sebagai tempat pernikahan mereka. Hotel bintang lima tentunya.

Sejak pagi-pagi buta, saat matahari belum muncul dan cuaca yang sangat dingin luar biasa Karina sudah dibangunkan untuk persiapan.

Banyak orang yang masuk kedalam kamar hotel yang dia tempati. Dia dan winter menempati kamar yang berbeda, lebih tepatnya Winter berada di samping kamarnya.

Karina masih mengantuk dan lapar.

Kemarin dia belum makan sama sekali setelah diculik oleh Winter dan dipaksa menikah seperti ini.

"Apa itu" ucap Karina saat melihat beberapa orang membawa kain putih yang lumayan besar.

"Ini adalah gaun pernikahan anda" ucapnya.

What?!

Sebesar dan sepanjang itu?!

Gila!!!

Dia langsung digiring kearah ruang ganti dan memakai gaun super ribet dan sangat berat itu. Astaga, dia belum makan dan harus memikul beban seberat ini.

Setelah selesai, dia dibawa ke sebuah kaca besar yang bisa memperlihatkan seluruh badannya hingga dia bisa melihat gaun yang dia pakai itu.

Setelah selesai, dia dibawa ke sebuah kaca besar yang bisa memperlihatkan seluruh badannya hingga dia bisa melihat gaun yang dia pakai itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Orang-orang terkesima dengan kecantikan Karina, ditambah gaun pengantin yang sangat cantik itu menambah kecantikan Karina.

Kecantikan Karina sangat unreal karena Karina sangat cantik bak dewi.

"Ini bagus tapi berat" ucap Karina.

Giselle mengetuk pintu dan masuk kedalam. Dia langsung terdiam ketika melihat Karina yang sedang bercermin itu.

Dia berjalan kearah Karina.
"Sudah waktunya" ucap Giselle.

"Apakah jauh?" Ucap Karina.

"Lumayan" ucap Giselle.

Shit, di pagi hari yang cerah ini dia harus berolahraga dengan mengangkat beban gaun pengantin ini. Berjalan saja harus hati-hati agar gaun bagian bawahnya tidak terinjak oleh kakinya sendiri.

Matahari sudah terbit dan menciptakan sebuah sunrise yang sangat indah hari ini. Padahal suasana hati Karina sangat suram karena pernikahan ini.

"Apakah banyak orang yang datang?" Ucap Karina lagi.

"Hanya beberapa rekan dan keluarga" ucap Giselle.

Saat pintu dibuka, terlihat tamu lebih dominan diisi oleh pria berjas hitam dengan tubuh yang sangat besar. Bukankah itu anak buah Winter?

Karina melihat Winter yang sudah menunggu di altar pernikahan dengan jas yang pastinya sudah diselaraskan dengan gaun pengantin yang dia pakai ini.

Dia memegang buket bunga dan berjalan sendirian ke altar tanpa ditemani wali laki-lakinya atau keluarganya.

Akhirnya dia sudah berada didepan Winter, dia menatap winter yang terlihat tampan dengan jas yang dikenakannya itu.

Karina langsung mengalihkan pandangannya dari Winter karena wajahnya pasti sudah memerah karena ulah konyolnya tadi.

"Kau cantik" bisik Winter pada telinga Karina.

Shit.

Winter tertawa pelan melihat ekspresi wajah Karina yang terlihat merah itu, dia memegang tangan Karina dan menatap pendeta yang akan menikahkan mereka itu.

"Kalian siap?" Ucapnya.

"Ya" ucap winter.

"Ya.." ucap Karina pelan.

Pendeta itu mengatakan pada Winter untuk mengucapkan janji suci pernikahan dan setelah Winter mengatakan itu Karina juga diminta untuk mengucapkan hal yang diucapkan Winter tadi.

Karina langsung ketar-ketir karena tidak mendengarkan janji yang diucapkan Winter tadi karena terlalu banyak berpikir tentang pernikahan ini.

"Aku bersedia" ucap Karina.

Astaga dia sangat malu!!!

Para tamu tertawa mendengar ucapan Karina tadi. Orang-orang berbicara jika dia terlalu gugup hingga tidak mendengarkan ucapan Winter tadi.

Dan si Winter itu! Kenapa wanita itu tidak melakukan briefing dulu padanya dan langsung berbicara seperti itu?

Jadi ini bukan sepenuhnya salahnya.

"Kalian bisa berciuman sekarang" ucapnya.

Damn, dia lupa dengan ini!

Kiss!

Karina belum melakukan kiss dengan siapapun dan sekarang first kiss nya bersama seorang wanita? Padahal dia membayangkan bisa memberikan first kiss nya pada seorang pria tampan dengan otot bagus tapi bayangannya itu langsung buyar sekarang.

Winter memegang wajah Karina lalu menciumnya tanpa aba-aba!!!

My first kiss!!!

Winter melepaskan ciuman itu dan menatap Karina yang masih nge blank disana. Dia tertawa pelan lalu menyeka sudut bibir Karina.

Dan sekarang tradisi lempar buket.

Para wanita yang ada disana langsung berkerumun didepan mereka dan bersiap menunggu buket bunga yang dipegang Karina dilemparkan.

Terlihat seorang wanita dengan rambut orange yang sudah sangat siap dengan mengangkat rok dress yang dikenakannya.

Winter dan Karina membelakangi orang-orang itu dan memegang buket bunga bersama. Tangan mereka bersentuhan sekarang!!

Mereka melemparkan buket itu kebelakang dan melihat siapa yang mendapatkan buket bunga itu.

Dan yang memiliki rambut orange!!

"Giselle! Aku mendapatkannya! Nikahi aku!!!" Teriaknya kegirangan.

Huh?

Giselle?

"Dia..." Ucap Karina.

"Kekasih Giselle, Ningning" ucap Winter.

Wait a minute, Giselle juga suka dengan perempuan? Sama seperti winter?! Kesamaan yang membuatnya syok lagi.

"Dia orang Cina, orang Asia sepertimu" ucap Winter.

"Hanya setengah! Aku memiliki darah Rusia juga!" Ucap Karina protes.

"Alright, kau setengah Korea dan setengah Rusia. Senang sekarang?" Ucap winter.

Karina tidak menjawab disana.

Mereka turun kebawah dan menyapa para tamu yang datang, dan itu juga sama-sama mafia seperti Winter tapi Karina tidak tahu akan hal itu.

Winter belum menceritakan pekerjaan dan semua yang terjadi pada Karina.

Ada dua orang yang baru saja sampai di sana, dan itu adalah Vasya dan Jennie. Ayah dan adik tiri Winter.

'Astaga, perang dunia akan terjadi' batin Karina.

.

.

.

TBC

WINTER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang