SIDE STORY: JAYDEN, KAYDEN & SKY (8)

940 79 2
                                    

3 bulan kemudian...

3 bulan sudah berlalu, banyak sekali hal yang mereka lewati bersama di kehamilan pertama Sky ini. Memberikan pengalaman yang belum pernah mereka dapatkan sebelumnya.

Jayden dan Kayden yang tadinya fokus pada bisnis keluarga kini membelah fokus mereka untuk Sky dan buah hati mereka, apalagi Sky akan segera melahirkan.

Sky sedang duduk sembari menonton kartun Pororo kesukaannya itu, dengan fokus dia menonton sembari memakan cookies yang ada di tangannya.

Kedua suaminya pergi ke kota sebelah karena ada pekerjaan yang sangat mendesak, dia juga tidak tahu apa pekerjaan yang sangat mendesak itu, Jay dan Kay tidak mengatakan apapun padanya dan pergi begitu saja.

"Kenapa mereka belum menelpon?" Ucap Sky saat melihat jam dinding.

Seharusnya sudah ada telpon, tapi kenapa sekarang tidak ada? Tidak seperti biasanya, apakah terjadi sesuatu?

"Rio" ucap Sky.

Rio yang ada disekitar ruang tamu mendekat setelah mendengar Sky memanggilnya disana.

"Ya?" Ucap Rio.

"Cobalah telpon kedua bosmu, mereka belum memberikan kabar padaku semenjak mereka pergi" ucap Sky khawatir.

"Baiklah, tunggu sebentar" ucap Rio.

Pria itu membawa ponselnya dan mencoba menelpon salah satu bosnya terlebih dahulu tapi setelah di telpon, keduanya tidak mengangkat. Dia sudah menelpon juga beberapa temannya yang ikut bersama kedua bos-nya tapi hasilnya sama.

Tidak ada yang menjawab.

"Sepertinya bos sedang sangat sibuk. Aku akan mencoba menghubungi mereka kembali dan memberitahumu" ucap Rio.

"Baiklah" ucap Sky.

Dia sudah berusaha tenang tapi kenapa hatinya sangat gelisah sekali sekarang?

Dia berdiri dan masuk kedalam kamar, dia lelah karena didalam tubuhnya ada satu nyawa lagi. Tenaganya selalu terkuras habis jika berjalan sedikit saja apalagi berpikir sesuatu yang berat.

"Jangan lupa untuk memberitahuku jika sudah ada kabar dari mereka" ucap Sky sebelum menutup pintu.

"Baik" ucap Rio.

Setelah melihat Sky masuk kedalam dan menunggu beberapa menit hingga merasa jika sky sudah tidur, dengan cepat Rio berjalan menjauh dari kamar Sky yang ada di lantai bawah.

"Hubungi skuad yang ikut dengan bos. Tanyakan kenapa mereka tidak memberikan kabar sama sekali jika sudah sampai di kota, pasti terjadi sesuatu. Jangan ribut, nyonya sedang beristirahat" ucap Rio.

Rio berjalan kearah dapur, dia haus. Dia membuka kulkas dan membawa botol berisi air dingin dan menuangkan air itu ke gelas yang sudah dibawanya sebelum membuka kulkas.

Setelah minum, ponselnya bergetar.
Dan itu dari kapten skuad yang mengawal kedua bosnya.

"Ini aku, bagaimana statusmu?" Ucap Rio.

"Buruk. Terjadi penyerangan saat diperjalanan, mobil yang ditumpangi bos terbalik" ucapnya.

Pria Rusia itu terkaget.

"Bagaimana kondisi bos sekarang?" Ucap Rio cepat.

"Bos Jay dan bos Kay sudah dibawa ke rumah sakit, separuh skuad tewas. Kami masih mengejar orang yang sudah melakukan ini, 1 jam. Beri waktu aku untuk menangkap bajingan ini dan membawakannya kepada bos"

"Baiklah, 1 jam. Terus kabari aku perkembangannya. Fokuslah untuk menangkap bajingan ini, Aku yang akan pergi ke rumah sakit untuk mengurus bos. Dan satu hal lagi, jika nyonya meneleponmu dan bertanya tentang bos, jangan bilang apapun. Matikan ponselmu dan pakai ponsel satunya, jika nyonya tahu ini dia akan syok, mengerti?" Ucap Rio.

"Roger"

Rio menutup panggilan telepon itu.

Dia harus bergegas ke rumah sakit, dia harus tahu jika kedua bosnya baik-baik saja.

Tapi saat dia berbalik kebelakang, dia terdiam ditempatnya.

"Apa yang baru saja kau katakan?" Ucap Sky.

"It—"

Bruk!!!!

Sebelum dia menyelesaikan ucapannya, Sky lebih dulu ambruk kebawah dan tak sadarkan diri.

Membuat semua orang panik bukan main, lalu terjadi sesuatu yang membuat mereka tambah lebih panik.

Darah keluar dari selangkangan Sky.

.

.

.

TBC

WINTER Where stories live. Discover now