BAB 53

2.7K 291 3
                                    

Winter berdiri di depan kaca yang melihatkan Karina yang sedang masuk kedalam mobil sembari membawa koper ditangannya.

"Kau yakin dengan ini?" Ucap Giselle.

"Jika Karina bahagia hidup diluar sana, aku sudah yakin jika ini adalah keputusan yang tepat. Jangan lupa kirim orang untuk menjaganya dari kejauhan, kirim dia yang setiap bulan dan suruh seorang wanita untuk tinggal didekat rumahnya untuk memantaunya lebih dekat" ucap winter.

Giselle mendekat kearah Winter lalu merangkul bahu sahabatnya itu.

"Kau... Semoga Karina segera ingat semuanya agar kalian bisa bersama kembali" ucap Giselle.

"Jikapun ingat, Karina pasti tidak akan kembali kemari. Aku sudah merelakannya pergi, untuk keselamatan dan kebahagiaan aku ikhlas sekarang" ucap Winter.

"Kenapa kau menjadi lembek begini? Winter yang aku kenal sangat gigih jika ingin mendapatkan sesuatu dan akan mempertahankan sesuatu yang sudah kau dapatkan. Tapi sekarang? Kau melepaskannya begitu mudah setelah susah payah mendapatkannya?" Ucap Giselle.

"Aku melepaskannya karena aku sangat mencintainya, Giselle. Aku akan sangat senang jika Karina bisa bahagia diluar sana, selagi masih dalam pantauanku. Lagipula tetap menempatkan Karina didekat ku sangat berbahaya, sekarang semuanya sedang kacau. Mikhail sudah mulai merebut Salvatrucha dengan perlahan. Lebih baik Karina pergi sebelum puncaknya datang" ucap Winter.

"Rupanya Mikhail menunggu mendiang ayahmu meninggal, karena selama ini orang yang menekan Mikhail adalah tuan Vasya. Sekarang tuan sudah tiada dan Mikhail memulai aksinya, dia tidak takut padamu karena dia tahu kelemahanmu" ucap Giselle.

"Itulah sebabnya aku membiarkan Karina pergi dari sini, Mikhail sudah tahu jika Karina adalah kelemahanku. Meskipun diluar berbahaya, aku akan menjamin tidak ada seorangpun menyentuh apalagi mencelakai Karina lagi. Kekuatan dan jiwaku adalah Karina, jika dia terluka maka aku juga akan terluka" ucap Winter.

Mereka duduk untuk membicarakan tentang langkah yang akan mereka ambil untuk menghadapi Mikhail yang semakin menyudutkan mereka.

Yang membuat Winter heran adalah, kenapa ribuan anak buahnya rela membelot dari Salvatrucha yang memberikan semuanya pada mereka?

Itu yang membuatnya tidak mengerti.

.

.

.

Disisi lain...

Karina sudah sampai di rumah yang diberikan Winter untuknya, terdapat ditengah-tengah pemukiman yang ramai orang.

Itu kesepakatan antara dirinya dan Winter sebelum dia pergi, Winter akan memberikan rumah untuk Karina dan mengirimkan uang setiap bulan.

Awalnya dia menolak tapi Winter bilang ini untuk membalas segalanya, Winter tidak ingin Karina kekurangan apapun.

Karina mengiyakan karena jika dia menolak lagi maka dia tidak bisa keluar dari mansion.

"Rasanya aneh, ini terlalu kosong bukan?" ucap Karina.

Dia duduk di sofa, rupanya rumah itu sudah bersih jadi dia tidak perlu bersih-bersih rumah itu lagi.

Karina masih bingung, sebenarnya apa yang terjadi di masa lalu hingga Winter seperti ini padanya? Setiap kali dia ingin mengingat, kepalanya selalu sakit karena memaksa untuk ingat.

Terdengar suara bel pintu, Karina bediri lalu melihat melalui kamera. Ternyata ada Ningning yang menunjukan sekotak pizza ditangannya.

"Astaga, ternyata disini rumahnya. Aku perlu berkeliling untuk mencari, lihat! Aku membawa pizza untuk merayakan kepindahanmu" ucap Ningning.

"Bagaimana kau tahu aku disini?" Ucap Karina bingung.

"Giselle memberitahuku untuk menemanimu" ucap Ningning.

Mereka makan pizza sembari menonton drakor terbaru disana. Karina tertawa bersama Ningning, rumah baru ini terasa lebih hangat setelah ada tamu.

"Aku tak menyangka Winter akan membiarkanmu pergi seperti ini" ucap Ningning.

"Bukankah seharusnya begitu?" Ucap Karina.

Ningning menggelengkan kepalanya.
"Kau tidak mengerti, eonni. Winter, dia sangat mencintaimu hingga detik ini. Dia sangat mencintaimu hingga dia rela melepaskan dirimu" ucap Ningning.

"Kenapa dia sangat terobsesi denganku" ucap Karina.

"Bukan terobsesi, dia benar-benar mencintaimu dan kau juga sama. Kalian saling mencintai" ucap Ningning.

"Tetap saja ini salah" ucap Karina.

"Kau akan menarik kata-katamu setelah ingat semuanya, eonni. Hanya satu yang ingin aku beritahu, Winter melakukan ini karena dia sangat mencintaimu. Dia tidak ingin kau stres apalagi tidak bahagia bersamanya, aku dengar dari Giselle soal pertengkaran kalian sebelum kau pergi dari mansion. Winter sangat terluka saat kau menyebutnya dengan monster dan sebagainya, tapi kata-katamu tadi membuatnya seakan sadar jika dia benar-benar apa yang kau katakan. Eonni, cepatlah ingat semuanya. Winter sudah lama menderita, dia butuh kebahagiaannya kembali" ucap Ningning.

Setelah itu Ningning izin pulang karena dia juga sudah lama disini, Giselle sudah menelponnya beberapa kali.

Karina diam di ruang tengah, matanya tertuju pada pizza yang dibawa oleh Ningning.

"Ini membuatku gila, kapan ingatan ini kembali? Kenapa harus muncul sesekali seperti teka-teki? Aku bingung, sebenarnya aku benar atau salah sekarang?" Ucap Karina.

.

.

.

TBC

WINTER Where stories live. Discover now