BAB 28

4.4K 335 4
                                    

Ningning baru datang ke mansion setelah pulang kampung ke China beberapa minggu yang lalu, gadis itu langsung datang kepada Karina lalu menciumi perut Karina.

"Ningningie, nanti bu bos marah" ucap Giselle khawatir.

"Biarkan dia Giselle, Ningning kangen dengan keponakannya" ucap Karina.

Tetap saja Giselle panik! Bagaimana jika Winter melihat Ningning yang sedang menciumi perut Karina sedangkan hanya Winter yang bisa melakukan itu!

"What the hell are you doing" ucap Winter yang baru sampai di ambang pintu.

Mereka semua menatap kearah pintu. Dimana Winter baru saja datang dengan membawa toples berisi cookies dan segelas susu ditangannya.

Giselle langsung menarik kerah baju belakang Ningning disana. Apa dia bilang! Winter akan marah!

Winter masuk dan meletakkan toples itu dengan lumayan keras keatas meja dan memberikan susu yang diminta Karina tadi.

"Giselle, kekasihmu itu... Jangan terulang lagi" ucap Winter sembari menghela nafasnya.

"Ya bos! Aku akan memastikannya!" Ucap Giselle sembari tertawa.

"Sudahlah! Ayo duduk dan nonton film horor, malam-malam seperti ini cocok untuk menonton film horor" ucap Karina.

"Ide bagus!" Ucap Ningning semangat.

Mereka sedang duduk di ruang utama, karena Karina tidak terbiasa makan diatas kasur apalagi makan makanan manis. Bisa ada semut nantinya.

Ningning turun lalu membuka aplikasi Netflix di televisi super besar milik Winter itu.

"Kau ingin memakai proyektor?" Ucap Winter.

"Ada?" Ucap Karina kaget.

"Tentu saja, itu ada didalam gudang" ucap Winter.

"Jika memasang proyektor akan lama, langsung menonton disini saja" ucap Ningning.

Ya, mereka memutuskan untuk menonton di tv saja.

Ningning duduk disamping Giselle setelah memutar film yang dia pilih tadi, mereka tidak tahu film seperti apa tapi Ningning bilang ini adalah film terhoror tahun ini.

"Apa judul film ini?" Ucap Karina.

"The medium" ucap Ningning.

"Film Thailand itu?" Ucap Karina.

"Ya! Kau sudah tahu?" Ucap Ningning.

"Tentu saja! Aku menonton beberapa part di Instagram dan orang-orang bilang jika itu adalah film horor terbaik!" Ucap Karina.

Dan pada akhirnya mereka terus mengobrol tentang film daripada menontonnya. Lantas, untuk apa menyetel film ini jika sudah tahu?

Winter berdiri dan duduk bersama Giselle sementara Ningning pindah duduk disamping Karina.

"Kita tonton berdua" ucap Winter.

"Benar, mubazir kuota jika tidak ditonton" ucap Giselle.

Para dominan menonton film dengan seriusnya sementara wanita mereka mengobrol disana.

Setelah film selesai, winter mematikan tv dan melihat kesamping dimana Karina dan Ningning duduk.

Rupanya mereka sudah tertidur.

"Kelelahan berbicara?" Ucap winter sembari tertawa kecil.

"Aku akan membawa Ningning" ucap Giselle.

"Kalian tidurlah di kamarmu disini, sudah malam. Besok baru bisa pulang" ucap Winter.

"Yes sir" ucap Giselle.

Mereka membawa pasangan masing-masing dan masuk kedalam kamar.

Winter meletakkan bantal panjang super empuk di punggung dan kaki Karina, karena jika tidak Karina akan sakit badan.

"Jelly, kau sudah mulai besar. Apakah sesak didalam sana?" Ucap winter.

Karina memberi nama jelly untuk bayi yang ada didalam perutnya itu, entah kenapa tapi Karina terus memanggil janinnya, jelly.

"Jangan repot kan ibumu saat melahirkan nanti, langsung keluar saja dan menangislah dengan keras. Daddy akan mengingat tangisan pertamamu seumur hidup Daddy" ucap Winter.

Dia tersenyum sendiri karena berbicara pada janin kandungan Karina, meskipun aneh tapi dia merasa sangat senang berbicara dengan anaknya itu.

Setelah mengobrol beberapa saat dengan bayinya, dia pun ikut tidur bersama Karina.

.

.

.

Disisi lain...

Ada dua orang yang sedang duduk sembari meminum bir ditangan mereka, alunan musik yang begitu keras terdengar sekali disana.

Ternyata kedua orang itu sedang berada di sebuah bar yang terpencil.

"Karina Ivanovich Salvatrucha, aku ingin dia dan bayinya mati"

"Ada harga yang mahal untuk itu" ucap pria itu.

"Akan aku bayar sebanyak apapun. Yang penting hasilnya sesuai dengan ucapanku"

Pria itu menatap foto yang diberikan kliennya itu, dia tertawa setelah melihat wajah Karina.

Pria itu mengangguk mengerti.
"Baiklah, berikan uangnya" ucap pria itu.

Orang itu terkekeh kecil.
"Aku akan memberikan setengahnya dulu, setelah pekerjaanmu selesai dan sesuai dengan ucapanku, akan aku bayar sisanya. Plus bonus"

Mereka bersulang dan meminum bir yang ada digelas sampai habis disana.

"Senang berbisnis denganmu"

.

.

.

TBC

WINTER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang