BAB 20

5K 401 3
                                    

Thanks untuk 1rb vote 🥺❣️

.

.

.

Setelah kejadian itu, Karina memiliki tekad yang kuat untuk mempelajari bela diri dan senjata api. Dia ingin menjadi kuat dan bisa melindungi dirinya sendiri tanpa harus dijaga oleh orang lain.

Karina tidak boleh menjadi beban di disini, terlebih dia sudah menjadi bagaian dari Salvatrucha. Mafia terbesar di Rusia dan pastinya banyak musuh yang mengincar.

Dan Winter mengizinkannya, dia mulai berlatih taekwondo, karate dan jenis bela diri lainnya serta pelatihan senjata api dengan Winter yang mengajarkannya.

Sekarang sudah masuk musim dingin, hampir mendekati hari ulang tahu Winter yang ke 30. Bukankah Winter sudah sangat tua untuk Karina yang masih 22 tahun?

Cuaca begitu dingin hingga membuat semua benda yang ada diluar menjadi beku.

Winter membeli semua perlengkapan musim dingin dan stok mantel bulu tebal yang banyak untuk Karina agar tidak kedinginan.

Dan lihat sekarang, Karina seperti dibalut oleh bulu tebal dan tubuhnya tenggelam didalam pakaian yang dipakainya.

"Kau berlebihan, Winter" ucap Karina.

"Disini dingin, pakai saja" ucap Winter.

Mereka sedang keluar membeli Bungeoppang di tempat biasa Karina beli, tiba-tiba Karina ingin memakan itu karena sepertinya enak memakan Bungeoppang panas di cuaca yang sangat dingin ini.

Tapi Winter?

Dia ikut dan membuatnya memakai pakaian setebal hingga membuatnya kepanasan dan lebih sialan lagi adalah anak buah Winter.

Winter terlalu banyak membawa anak buahnya! Orang-orang sampai takut mendekat karena anak buah Winter.

Saat sudah sampai di toko itu, ternyata terjadi antrian yang panjang. Orang-orang berbondong-bondong membeli Bungeoppang kesukaannya itu.

"Astaga, ini akan memakan waktu" ucap Karina.

Winter menatap anak buahnya. Seakan mengerti apa yang dikatakan bosnya, mereka bergerak maju dan menyingkirkan semua orang yang sedang mengantri disana.

"Apa yang kau lakukan!" Ucap Karina.

"Aku membeli semuanya hari ini" ucap Winter enteng.

Sialan!

Orang-orang menatap mereka sekarang! Astaga gara-gara si Winter!

Karina menutup wajahnya dengan syal yang melingkar di lehernya, orang-orang menatapnya dengan marah karena ulah Winter.

"Astaga Karina! Lama tak jumpa, bagaimana kabarmu?" Ucap ahjuma.

"Annyeonghaseyo, ahjuma. Aku baik, bagaimana kabarmu juga? Sekarang sangat dingin" ucap Karina.

Karina dan ahjuma penjual  itu sudah seperti bestie karena Karina selalu menghabiskan waktunya disana dikarenakan dia menganggur.

"Aku membeli semuanya, buat kue itu dan bungkus" ucap Winter.

"Aigo, kau wanita waktu itu" ucap Ahjuma menggunakan bahasa Korea.

Karina mengerutkan keningnya.
"Apakah dia berbuat macam-macam?" Ucap Karina menggunakan bahasa Korea juga.

"Tidak, dia membeli semua dagangan ku setiap hari seperti sekarang"

Membeli semuanya setiap hari?

Winter melakukan itu?

"Kau selalu membeli semua Bungeoppang ini setiap hari?" Ucap Karina.

"Aku menyukainya" ucap Winter.

"Kau memakan semuanya sendirian?" Ucap Karina.

"Tentu saja tidak, aku memberikannya kepada anak buahku" ucap Winter.

Itu terdengar masuk akal karena Winter tidak terlalu suka makanan manis. Jikapun makan hanya sedikit.

Karina sudah tahu itu saat hidup bersama Winter, dia bahkan hafal kapan Winter bangun dan aktivitas apa saja yang akan dilakukan winter hingga kembali ke mansion saat malam harinya.

Mereka duduk di kursi samping toko. Karina mengangkat tangannya dan salju turun menerpa tangannya itu. Sangat dingin tapi cantik dan menyenangkan.

Karina suka musim dingin.

Tapi winter memegang tangan Karina dan memasukannya kedalam mantel Winter yang sangat hangat itu.

"Tanganmu akan kedinginan" ucap Winter.

"Apa yang kau lakukan? Ini menyenangkan" ucap Karina.

"Apa yang menyenangkan? Ini dingin" ucap Winter.

"Ayolah, salju sangat menyenangkan" ucap Karina.

"Aku tidak suka musim dingin" ucap Winter.

Karina tertawa mendengar itu.
"Kenapa? Semua orang suka musim dingin" ucap Karina.

Winter diam sebentar sebelum menjawab pertanyaan Karina. Seperti memikirkan apa yang harus Winter jawab disana.

"Karena musim dingin adalah kelahiranku dan kematian ibuku" ucap Winter.

Ah, tidak lagi.

Karina lupa dengan cerita yang diberitahu oleh Ningning waktu itu. Musim dingin adalah kutukan bagi Winter karena dia lahir ke dunia dan menjadi anak mafia. Musim dingin menyaksikan ibu Winter dibunuh.

"Bungeoppang sudah jadi! Ayo berjalan-jalan sebentar lagi sebelum kembali ke mansion" ucap Karina.

Winter tertawa disana, kenapa dia merasa jika Karina sedang membuatnya melupakan pembicaraan mereka sebelumnya?

Saat sedang berjalan, tiba-tiba ada segerombolan anak kecil yang sedang berlarian dengan tawa disana.

Karina tersenyum melihat itu. Anak-anak ini sangat menggemaskan, dia menghimbau anak-anak itu agar tidak bermain ke jalanan karena berbahaya.

Semuanya berjalan lancar sampai ada seorang anak yang tak sengaja menyentuh tangan Winter yang sedang menatap kelain arah dengan wajah kesal.

Tanpa diduga Winter malah mendorong anak itu hingga terjatuh dan menangis dengan kerasnya.

"Winter!" Teriak Karina.

Dan gilanya lagi winter malah mengeluarkan pistol yang ada di dalam jasnya lalu mengarahkan pistol itu pada anak yang sedang terduduk di tanah.

Dengan cepat Karina melindungi anak itu dan winter menembak sisi kanan mereka.

"Kau bisa terluka, Karina" ucap Winter.

Karina berdiri dan menunjuk wajah Winter dengan telunjuknya. Karina sangat marah hingga wajahnya menjadi merah disana.

"Brengsek! Apa yang kau lakukan!!" Teriak Karina.

Untung pistol itu diberi peredam, jika tidak maka urusan akan lebih panjang nantinya.

"Dia menyentuhku lebih dulu" ucap Winter.

Gila!!!

Anak tadi langsung kabur dengan celana basah karena mengompol saking takutnya.

Kasihan sekali.

Winter membawa bungkusan Bungeoppang Karina yang terjatuh ke tanah karena melindungi anak tadi. Tanpa wajah menyesal ataupun bersalah winter memberikan itu kembali padanya.

"Dasar gila" ucap Karina lalu pergi dari sana.

Winter mengerutkan keningnya.
"Ada apa dengannya" ucap Winter lalu memakan Bungeoppang itu.

.

.

.

TBC

WINTER Where stories live. Discover now