BAB 59

2.9K 281 17
                                    

Beberapa minggu kemudian...

Kehamilan Karina membawa kebahagiaan di Salvatrucha, hal yang paling orang-orang tunggu akhirnya datang juga.

Salvatrucha akan memiliki keturunan.

Winter juga berubah menjadi orang yang lebih mudah tersenyum dan tertawa, berbeda dengan sebelumnya yang dingin dan datar.

Winter menjaga Karina dengan sangat ketat, dia akan memastikan jika sekarang semuanya akan baik-baik saja.

Tapi yang winter khawatirkan adalah dokter, maksudnya hasil pemeriksaan dari dokter. Saat di rumah sakit waktu itu, dokter berbicara jika mereka harus memeriksa kondisi Karina lebih lanjut karena hasil operasi pengangkatan bayi dan peluru waktu itu.

Semoga saja tidak ada yang salah.

Sekarang, Karina sedang duduk didepan tv ruang utama sembari memakan buah-buahan sebagai camilannya.

Semua makanan tidak sehat milik Karina didalam lemari dan kulkas langsung diganti oleh Winter dengan makanan yang sehat sehat, dan Karina tidak keberatan.

"Winter! Aku ingin harimau!!!" Teriak Karina tiba-tiba.

Huh?

Winter yang baru saja sampai di mansion itu langsung mengerutkan keningnya kebingungan mendengar ucapan Karina.

"Harimau?" Ucap winter.

"Ya! Dan beruang! Dan singa juga!" Ucap Karina.

"Sayang, hewan-hewan itu buas. Kenapa tidak mengganti mereka dengan kucing atau anjing saja?" Ucap Winter membujuk Karina.

Gila jika dia membelikan itu untuk Karina, bisa saja dia membelikan itu tapi itu tidak perlu. Untuk apa?

"Kucing dan anjing sudah biasa, aku ingin yang berbeda. Jika kau tidak bisa membelikan hewan-hewan itu, belikan aku seekor aligator" ucap Karina.

Apa lagi ini?

"Astaga, kenapa bayinya mengidam hal aneh-aneh" ucap Winter pelan.

"Belikan!" Ucap Karina lagi.

"Harimau dan singa sudah ada sayang, bukankah dari dulu kedua hewan itu sudah ada di mansion kita" ucap Winter.

"Benar juga, aku lupa tentang itu. Kalau begitu belikan aku beruang dan aligator saja, mereka terlihat menggemaskan saat aku melihatnya di foto" ucap Karina.

Winter menghela nafasnya.
"Baiklah" ucap Winter.

Demi bayi dan Karina, dia akan menambah hewan kedalam kebun binatang di mansionnya.

"Menurutmu apakah bayinya adalah laki-laki atau perempuan?" Ucap Karina.

"Aku tidak tahu, apapun tak masalah. Yang penting dia lahir sehat dan selamat, itu saja" ucap Winter.

Benar.

Winter duduk disamping Karina lalu meminum air yang ada diatas meja, dia terkekeh melihat Karina yang sedang seriusnya menonton film.

"Menurutmu? Laki-laki atau perempuan?" Ucap Winter.

"Campur" ucap Karina.

"Maksudmu?" Ucap Winter.

"Kembar" ucap Karina.

Winter yang sedang minum itu langsung tersedak mendengar ucapan Karina tadi, kembar?

"Ada apa denganmu" ucap Karina.

"Ucapanmu selalu menjadi kenyataan, Karina" ucap Winter.

"Lalu apa? Bukankah bagus jika bayi ini kembar?" Ucap Karina.

"Bukankah terlalu banyak?" Ucap Winter.

Karina langsung menimpuk kepala Winter dengan remot yang dia pegang, membuat winter meringis kesakitan karena Karina memakai tenaga dalamnya saat memukulnya.

"Kau menolak anugerah Tuhan?!" Ucap Karina.

"Bukannya begitu, aku sangat takut jika kita tidak bisa membesarkan mereka dengan baik. Itu saja" ucap Winter.

"Dasar bodoh, itu kau bukan aku! Aku bisa membesarkan 3 anak sekaligus! Bahkan lebih! Jika kita bersungguh-sungguh pasti akan bisa" ucap Karina.

"Baiklah baiklah, maafkan aku" ucap Winter.

"Bagaimana dengan pekerjaanmu? Apakah ada yang lain lagi selain senjata-senjata milikmu ditemukan bea cukai huh?" Ucap Karina.

"Tidak ada, aku sedang membereskan senjata-senjata itu. Sayang, mahal aku membelinya masa harus diberikan kepada pemerintah begitu saja? Terlebih itu modelan terbaru buatan China, belum ada di Rusia" ucap Winter.

"Ya, dapatkan kembali barang itu. Jika tidak kembali, jangan harap kau bisa membelinya lagi" ucap Karina.

"Siap bu bos" ucap Winter.

Sedikit demi sedikit dia jadi tahu apa saja yang dikerjakan dan dibeli oleh Winter, seperti tadi.

Karina berdiri.

"Mau kemana?" Ucap Winter.

"Kamar mandi" ucap Karina.

Dia berjalan kearah kamar mandi yang ada di dapur, agar lebih mudah daripada yang ada di kamarnya diatas sana.

Saat sedang berjalan, tiba-tiba dia berhenti ditengah-tengah. Membuat Winter yang sedang menatapnya dibelakang sana kebingungan.

"Karina?" Ucap Winter.

Karina melihat kebawah, dimana dia merasa ada sesuatu yang mengalir keluar dari vaginanya.

Saat dilihat, itu darah.

Darah keluar dari selangkangannya.

"Huh?" Ucap Karina kebingungan.

"Karina!" Teriak Winter kaget.

Dan baru lah perutnya terasa sakit disana, dia hendak ambruk kebawah tapi itu tidak terjadi karena Winter lebih dulu menangkap tubuhnya

"Astaga, astaga, tidak. Siapkan mobil!" Teriak Winter.

Winter langsung mengangkat tubuh Karina dan berlari kedepan dimana mobil sudah siap.

"Sakit.... Winter..." Ucap Karina pelan.

"Sebentar, Karina. Kita akan sampai sebentar lagi, bertahanlah" ucap Winter.

"Bagaimana dengan bayi kita? Apakah dia baik-baik saja? Bagaimana ji-"

"Sssttt" potong Winter.

Setelah sampai di rumah sakit, Karina langsung dibawa ke ruangan pemeriksaan dan dokter keluarga mereka dan dokter kandungan masuk untuk memeriksa dirinya.

"Tidak, tenang Winter. Semuanya akan baik-baik saja, Karina hanya kelelahan. Itu saja" ucap Winter.

Tak berapa lama pintu terbuka, perawat yang membukanya. Kenapa bukan dokter?

Winter masuk kedalam dan melihat dokter keluarga sedang berbicara dengan dokter kandungan Karina.

"Ada apa? Apa yang terjadi?" Ucap Winter.

"Kau tahu jika apa yang aku katakan ini untuk kebaikan Karina bukan?" Ucap dokternya.

"Apa maksudmu?" Ucap Winter.

"Kita harus mengugurkan kandungannya" ucapnya.

.

.

.

TBC

WINTER Where stories live. Discover now