BAB 19

5.2K 413 4
                                    

Dobel update guys 😜

.

.

.

Winter tengah menghadiri sebuah pelelangan bersama para mafia yang lainnya. Mereka membeli barang yang dijual pemerintah karena hasil rampasan ataupun korupsi, lumayan.

"Lemonosov juga ada disini" ucap Giselle.

"Biarkan pria tua itu, aku malas berdebat dengannya" ucap Winter.

Lemonosov....

Keluarga minor yang memiliki hubungan buruk dengan Salvatrucha. Winter sih fine fine saja tapi ketua Lemonosov si Mikhail itu membuat hubungan keduanya menjadi canggung.

Pria itu menginginkan posisi yang setara dengan Salvatrucha, tentu saja Salvatrucha tidak akan membiarkan hal itu terjadi karena hanya Salvatrucha yang berada di posisi atas sejak dahulu kala.

Dan brengseknya si Mikhail itu mendekat kearah Winter yang sedari tadi tidak ingin bertemu, astaga sial sekali winter hari ini.

"Kau masih hidup?" Ucap Mikhail.

"Sepertinya keinginanmu belum terwujud, aku masih hidup" ucap Winter.

Tanpa bertanya lebih dulu, Mikhail duduk di kursi kosong samping Winter dan menatap kedepan dimana pembawa acara lelang berada.

"Kau tidak masuk penjara? Aneh" ucap Winter.

Mikhail tertawa mendengar itu.
"Aku kebal hukum, lagipula aku tidak bersalah membunuh menteri pertahanan bukan?" Ucap Mikhail.

"Sepertinya para petinggi polisi itu terlalu lunak padamu, mereka sangat tolol melepaskan bajingan sepertimu" ucap Winter.

"Mereka adalah sahabatku" ucap Mikhail.

"Jangan bersahabat dengan mereka, kau bisa menjadi targetku selanjutnya" ucap Winter.

Mikail menatap Winter. Lalu pria itu tertawa kembali dan menyandarkan punggungnya pada kursi.

"Bagaimana jika sebaliknya?" Ucap Mikhail.

"Silahkan saja tidak ada orang yang dapat menyakitiku tanpa izinku" ucap Winter.

"Benarkah? Bagaimana jika aku berhasil?" Ucap Mikhail.

"Maka aku akan membunuhmu lebih dulu" ucap winter dingin.

Atmosfer didalam ruangan langsung dingin karena mereka. Perang dingin yang membuat orang-orang waspada jika perkelahian akan pecah.

Mikhail berdiri dan merapikan jas yang dipakainya. Pria itu menatap winter sebelum pergi dari sana.

"Kita akan bertemu lagi nanti, dengan kau yang akan mati" ucap Mikhail.

"Yeah, bermimpilah" ucap Winter.

Pria itu pergi dari sana. Tapi beberapa saat melangkah, Mikhail berhenti. Dia berbalik kebelakang lagi, menatap winter dengan seringai di wajahnya.

"Jaga istrimu agar tetap didalam jangkauanmu, dia bisa saja menghilang" ucap Mikhail.

Fuck.

Mikhail membicarakan Karina.

Winter terkekeh dan menatap Mikhail yang berjalan pergi. Dia berdiri fan mengeluarkan pistol yang ada di saku jasnya dan langsung menembak bahu Mikhail.

Semua orang langsung berdiri dan para anak buah mereka berdiri untuk melindungi bos  mereka.

Sama halnya dengan anak buah Mikhail, mereka berdiri didepan bos  mereka yang terduduk diatas lantai sembari memegang bahunya yang mengeluarkan banyak darah itu.

WINTER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang