Bab 48

2.7K 278 6
                                    

Karina sedang sedang berada didalam gerbong kereta yang akan pergi ke kota yang lumayan jauh. Dia memakai kerta.

Dia menyandarkan punggungnya pada kursi kereta, dia duduk sendiri untungnya.

"Akhirnya aku bisa pergi dari sana" ucap Karina.

Dia keluar sendiri tanpa dibantu oleh Felix, pria itu menolak permintaannya untuk dibantu keluar dari mansion. Alasannya karena Felix tidak bisa melanggar perintah Winter, pria itu sangat loyal meskipun dia sudah menawarkan banyak hal.

Tapi itu artinya Felix sangat setia pada Winter.

Tidak mudah keluar dari sana, dia harus mengetahui titik buta CCTV yang ada di mansion serta melewati penjagaan yang ketat, dia cosplay menjadi seorang pencuri.

Dia sudah mencuri 1 ponsel milik salah satu pelayan di mansion untuk mencari tiket kereta serta memesan hotel nantinya.

"Aku hanya membawa 20jt untuk bekal, setelah sampai aku harus menemukan pekerjaan" ucap Karina.

Dia juga mencuri uang Winter.

Entah bagaimana bisa dia tahu dimana letak brankas dan kode brankas itu, dia membawa uang dan memasukannya kedalam kantong.

"Kakak sangat cantik" ucap seorang anak kecil yang ada sebelah kursinya.

Karina hanya tersenyum.

"Maaf, dia memang tidak bisa berhenti berbicara" ucap ibunya.

"Tak apa, aku senang melihatnya aktif. Memang seharusnya anak seusianya aktif bukan" ucap Karina.

"Kau sangat tahu, kau sudah memiliki anak?" Ucapnya.

Karina diam sebentar disana.
"Katanya aku keguguran" ucap Karina.

"Da?"

Dia tersenyum, entah kenapa hatinya begitu sakit mengatakan hal tadi.

Lalu terdengar pengumuman...

Kepada penumpang yang terhormat, karena terjadi beberapa masalah keberangkatan akan ditunda sampai beberapa menit kedepan hingga kami akan memberitahu kembali. Mohon maaf atas ketidaknyamanannya, terimakasih sudah mengerti.

Sialan.

Bagaimana jika orang-orang itu keburu menemukannya disini?

Bodo amat lah, yang penting dia sudah ada didalam kereta dan tinggal menunggu kereta ini maju. Tak akan lama bukan?

Jujur saja, Karina sedikit khawatir. Bagaimana jika wanita itu menemukannya disini? Karina dengan jika Winter adalah orang yang memiliki koneksi tak terbatas.

Lama menunggu, akhirnya Karina tertidur karena kelelahan saat keluar dari mansion tadi.

Didalam mimpi Karina...

Karina sedang berada di taman mansion milik Winter, dia kebingungan karena kenapa dia ada disini? Bukankah dia ada didalam kereta?

"Kenapa aku bisa ada disini" ucap Karina.

"Mama! Kemari!" Ucap seorang anak kecil.

Huh?

Karina menatap kedepan dimana ada seorang anak perempuan yang sedang duduk diatas karpet piknik dengan makanan dan buah-buahan yang sudah tersedia diatas karpet itu.

Siapa anak itu?

Karena Karina diam, anak itu mendekat kearah Karina lalu menariknya agat duduk bersamanya.

"Jelly sudah lama menunggu mama, mama dimana saja? Jelly sangat rindu dengan mama" ucap anak itu.

Jelly?

Kenapa namanya sangat lucu?

"Kau siapa, nak? Aku bukan mama mu" ucap Karina pelan.

"Aku Jelly, putrimu" ucapnya.

Karina mengernyitkan keningnya.
Dia kebingungan tapi tanpa aba-aba air mata jatuh dari matanya ketika mendengar ucapan anak itu.

Membuat Karina tambah bingung.

"Ada apa dengan diriku" ucap Karina dengan nada yang bergetar menahan tangisnya.

"Mama harus hidup bahagia dengan daddy, jelly memiliki banyak teman disini jadi jangan khawatir. Jelly sangat bahagia bisa bertemu dengan mama meskipun sebentar, sekarang mama harus kembali" ucapnya.

"Kau ingin kemana?" Ucap Karina.

"Jelly harus kembali" ucapnya.

"Aku akan ikut denganmu jika begitu" ucap Karina.

Anak itu menggelengkan kepalanya.
"Belum saatnya mama ke tempatku. Sekarang bangunlah, daddy sudah menunggu mama" ucap Jelly.

Daddy?

Siapa Daddy yang dimaksud anak itu?

Lalu ada tangan yang memeluknya dari belakang, saat tangan itu memeluknya, sosok anak perempuan yang cantik itu perlahan memudar lalu menghilang begitu saja.

"Nak? Kau kemana? Nak!" Ucap Karina.

"Karina"

Tunggu, dia kenal suara ini...

Karina menoleh kebelakang dimana ada wajah Winter yang sedang tersenyum kearahnya, tapi perlahan senyuman itu luntur hingga dia hanya melihat wajah datar Winter.

Dia langsung terbangun dari tidurnya ketika melihat wajah Winter, nafasnya sangat memburuh seperti sudah berlari jauh.

"Astaga, dia juga mengejarku sampai ke mimpi? Bukan main, untung hanya mimpi" ucap Karina lega.

"Itu bukan mimpi"

Apa?

Tunggu, suara ini?

Karina menengok kesamping kursinya dengan horor dan melihat Winter yang sedang duduk sembari menyilangkan kakinya dengan santai.

"K-kau..." Ucap Karina.

"Kenapa? Kaget aku bisa menemukanmu?" Ucap Winter.

Kenapa dia bisa tertangkap?!

Dan Karina baru sadar jika semua orang di gerbong kereta yang dia tempati tadi sudah kosong, orang-orang itu lenyap entah kemana.

Winter mengelus tangan Karina yang sudah menjadi dingin itu.

"Seharusnya aku tidak bersikap lunak karena kau kehilangan ingatanmu, setelah ini akan aku pastikan kau tidak akan bisa berjalan kembali. Aku akan mematahkan kakimu agar kau tidak kabur lagi, Karina" ucap Winter dingin.

Lalu winter langsung menariknya dengan kasar disana, pergelangan tangannya digenggam dengan sangat erat hingga membuatnya kesakitan.

Saat sudah sampai di mansion, Winter menariknya naik keatas dimana kamarnya berada.

"Kau sungguh kelewat batas, Karina. Aku sudah tidak bisa bersabar lagi padamu" ucap Winter.

Winter melemparkan tubuh Karina keatas kasur dan langsung menciumnya dengan paksa, membuat Karina lebih memberontak.

Cklek.

Suara apa itu?

Winter melepaskan ciuman itu.

"Kau tidak akan kabur jika begini" ucap Winter.

Tunggu, kakinya...

Kakinya dirantai!!!!

.

.

.

TBC

WINTER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang