BAB 65

3K 307 11
                                    

Sudah 3 jam dokter tidak keluar dari ruangan operasi itu, membuat Winter sangat khawatir bukan main disana.

"Minum dulu, Winter" ucap Giselle sembari menyodorkan segelas minuman padanya.

"Aku tidak ingin apapun, Giselle" ucap Winter.

"Minumlah, sejak tadi kau tidak makan apapun. Jangan ambruk saat anak kalian lahir tadi, itu tidak terlihat estetik kau tahu?" Ucap Giselle.

"CK, diamlah. Aku tidak selemah itu, sialan" ucap Winter.

Lalu pintu operasi terbuka...

Dengan cepat Winter berjalan kearah dokter yang baru saja membuka masker medisnya disana.

"Bagaimana keadaan istri dan anakku?" Ucap Winter.

Semua anak buah Winter menunggu jawaban dokter, mereka juga menantikan keturunan Salvatrucha sekarang.

"Keempatnya selamat, Winter"

"Huh?" Ucap winter kebingungan.

"Anak kalian kembar 3"

WHAT?!!!

Winter merasa dengkulnya lemas setelah mendengar itu, dia terperosok jatuh dengan dramatisnya.

"Hey!!" Teriak Giselle kaget.

Dokter pergi setelah memberitahu jenis kelamin ketiga anaknya itu.

"Sudah ku bilang kan! Kau akan ambruk!!" Ucap Giselle.

"Astaga, ucapan Karina menjadi kenyataan" ucap Winter yang masih tak percaya.

Giselle memiringkan kepalanya.
"Apa maksudmu?" Ucap Giselle.

"Waktu itu Karina mengatakan jika dia sanggup untuk membesarkan 3 anak sekaligus, dan itu menjadi kenyataan" ucap Winter.

Giselle tertawa mendengar itu.
"Sepertinya aku harus menyuruh Karina untuk mengatakan jika Ningning akan hamil lagi agar bisa menjadi kenyataan" ucap Giselle.

Winter langsung memukul Giselle.
"Dasar bajingan" ucap Winter.

"Ngomong-ngomong, bagaimana caranya?" Ucap Giselle.

Winter menatap Giselle.
"Caranya apa?" Ucap winter.

"Bisa membuat 3 anak sekaligus? Apakah kalian terus bercinta selama 3 hari berturut-turut atau bagaimana? Apakah ada teknik atau posisi seks yang bisa membuat anak kembar? Atau makanan? Aku ingin punya anak kembar juga" ucap Giselle.

"Kau ingin tahu?" Ucap Winter.

"Ya, beritahu aku" ucap Giselle.

"Bujuk Ningning agar mau hamil lagi" ucap winter.

Winter berdiri dan berjalan kearah ruangan Karina, dia ingin bertemu dengan Karina lalu menemui ketiga anaknya itu.

"Dasar sialan, padahal aku sudah mendengarkan dengan serius" ucap Giselle.

.

.

.

Karina membuka matanya...

Kepalanya masih sangat pusing, apakah ini efek obat yang diberikan dokter padanya saat operasi tadi?

"Kau bangun? Apakah ingin minum?" Ucap winter yang baru saja datang.

"W-winter..." Ucap Karina pelan.

"Ya, sayang?" Ucap Winter lembut.

Winter berjalan kearah meja didepan brankar Karina lalu menuangkan air ke gelas yang dipegangnya lalu berjalan kearah Karina.

Winter kebingungan bagaimana cara agar air itu ditelan oleh Karina yang belum bisa bangun itu? Winter meminum air itu lalu mencium Karina. Air itu diminum oleh Karina disana.

"Bayinya?" Ucap Karina.

"Mereka baik-baik saja, jangan khawatir" ucap Winter.

"Mereka?" Ucap Karina bingung.

"Bayi kita kembar, sayang. 3, sesuai ucapanmu waktu itu" ucap winter semabari tersenyum.

Karina tersenyum dengan lebar.
"Benarkan?" Ucap Karina.

Winter mendekat lalu menciumi seluruh wajah Karina dengan lembut, di bagian bibir yang paling lama. Winter tersenyum pada Karina.

"Aku ingin melihat mereka, winter" ucap Karina.

"Kau baru saja sadar, Karina. Tunggulah beberapa saat lagi" ucap Winter.

"Tidak, aku ingin sekarang" ucap Karina.

"Baiklah, biarkan ketiganya kemari saja. Luka operasimu akan terbuka jika bergerak" ucap Winter.

Winter memegang gagang telpon rumah sakit dan meminta ketiga anaknya untuk dipindahkan ke ruangan Karina.

Setelah beberapa saat, datang tiga orang perawat yang membawa tiga keranjang bayi.

Karina melihat ketiga bayi yang sedang tertidur di keranjang tidur mereka masing-masing dengan menggemaskan, membuat mata Karina berkaca-kaca.

"Mereka sangat kecil" ucap Karina.

"Yang pertama dan kedua adalah laki-laki lalu yang ketiga adalah perempuan" ucap Winter.

Karina tak bisa menahan air matanya. Dia sangat senang dan bahagia hingga menangis keras seperti ini, membuat winter tertawa lalu mencium kedua matanya.

"Jangan menangis, sayang. Kau bisa membuat anak-anak kita ikut menangis juga" ucap Winter.

"Sudah berikan nama untuk mereka?" Ucap Karina.

"Baru 2, untuk perempuan aku tidak ada ide. Kau saja yang berikan nama untuk putri bungsu kita" ucap Winter.

"Siapa nama anak pertama dan kedua kita?" Ucap Karina.

"Jayden Ivanovich Salvatrucha dan Kayden Ivanovich Salvatrucha. Bagaimana? Kau suka?" Ucap winter.

"Suka, namanya bagus sekali. Dan untuk putri kita... Hmmm. Jazlyn? Jazlyn Ivanovic Salvatrucha" ucap Karina.

"Bagus. Kita panggil mereka Jay, Kay dan Jaz? Terdengar menggemaskan bukan?" Ucap Winter.

Mereka tertawa sembari melihat ketiga malaikat mereka yang sedang tertidur dengan pulasnya, hari ini adalah hari yang paling membahagiakan bagi hidup mereka.

Anak yang mereka tunggu sudah lahir, bahkan lebih dari yang mereka harapkan. Tapi mereka bersyukur, tuhan menitipkan 3 anak yang tampan dan cantik.

Dan Salvatrucha kedatangan 3 anggota keluarga baru hari ini....

Jayden Ivanovich Salvatrucha...
Kayden Ivanovich Salvatrucha...
Jazlyn Ivanovic Salvatrucha...

.

.

.

TBC

WINTER Où les histoires vivent. Découvrez maintenant