Bab. 1 ||Rencana||

294 32 5
                                    

Bab. 1

"Bos. Rencana perjalanan untuk membuka cabang di Swiss akan dilakukan jam 15.20."

"Hm."

Sekretaris pria yang hanya bisa melihat tumpukan dokumen dan bosnya yang masih berkutat dengan dokumen merasa mual setelah melihat begitu banyak pekerjaan yang dihadapi bosnya.

Apa dia tidak merasa sakit? Dia bahkan tidak memindahkan posisi duduknya selama lima jam lamanya tanpa beristirahat hanya untuk memproses dokumen ini!?

"Al, apa kamu tidak akan bersiap? Dan apakah kamu belum memindahkan posisi pantat mu selama lima jam!? Lima jam Al! Lima jam!!!"

"..."

"Kamu dengan gila-gilaan bekerja disini tanpa waktu untuk beristirahat, makan ataupun minum, apa kamu ingin mati?"

"Dengan jadwal mu yang padat, kamu tidak bisa menjaga dirimu sendiri, tidak heran jika suatu hari nanti kamu akan tiba-tiba mati mendadak."

"..."

"Bisakah kamu beristirahat terlebih dahulu? Aku tidak mengerti apa kamu benar-benar menganggap ku sebagai pengasuh mu yang akan mengingatkan dirimu untuk makan, minum, istirahat dan——"

Tak.

Dengan wajah gelap seorang pria muda tampan melemparkan pulpen yang ada ditangannya ke dahi sekretarisnya yang masih mengoceh.

"Berisik."

Sekretaris itu mengusap dahinya yang sakit dan menatap Alvaro dengan menuduh dan berkaca-kaca.

"Aduh! Wow Al! Kamu sangat kejam! Sudah berapa lama kita bersama tapi kamu masih saja kejam padaku..."

"Fei Ran, diam."

Pria muda itu berdiri dari tempat duduknya dan menyipitkan matanya dengan berbahaya saat melihat sekretarisnya mulai berbicara omong kosong.

Fei Ran berhenti berbicara saat pria yang dipanggil Al olehnya menyipitkan matanya dan menatapnya dengan tatapan berbahaya di mata biru lautnya.

Dengan wajah tampan bersudut, kulit yang pucat, alis pedang, batang hidung yang tinggi, bibir yang sedikit tebal mencerut tidak senang, kelopak matanya yang terkulai menutupi mata birunya yang sedalam lautan, bulu matanya bergetar dengan lembut seperti kupu-kupu yang mengepakkan sayapnya, rambut pirang yang indah, dan tubuhnya yang proporsional dengan tinggi 190, bahu lebar, pinggang sempit, dan kaki panjang.

Penampilan pria ini masih membuat Fei Ran yang telah mengenalnya selama lima belas tahun menghela napas betapa indah dan menariknya pria ini, tapi sayang sekali bunga indah ini tidak bisa disimpan atau dihargai karena keganasannya.

"Apa kamu tidak akan beristirahat sebelum berangkat?"

Melihat pria itu mulai bersiap-siap untuk pergi ke Swiss, Fei Ran tertegun sejenak dan bertanya dengan ragu.

"Jika tidak?"

Pria itu mengangkat alisnya dan menatap sahabat baiknya yang menjabat sebagai sekertaris pribadinya.

"Kamu akan terus mengoceh di telingaku."

"..."

Fei Ran terdiam karena apa yang dikatakan pria itu benar jadi dia hanya bisa menatap wajah menakjubkan pria itu dengan mata ikan mati.

"Apa? Apa kamu iri dengan wajahku?"

Pria itu mengangkat senyum narsis di wajahnya yang tampan. Meskipun apa yang dia katakan seperti menyombongkan dirinya tapi wajah itu benar-benar membuat Fei Ran tidak bisa berkutik.

Alvaro To Elvano [Kisah Cinta Pria Gila: Penebusan Dua Arah] (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang