Bab. 54 ||"Aku akan pergi."||

9 1 0
                                    

Bab. 54

Retak!

Aleta mendengar sesuatu retak dalam hatinya kemudian rasa sakit yang hampir dia lupakan membuat tubuhnya bergetar.

"Xavier, ini menyakitkan..."

Tangannya menyentuh hatinya dan bergumam dengan suara yang sangat kecil, tapi ditelinga Elvano itu terdengar sangat jelas yang membuatnya tanpa sadar menghentikan menghancurkan barang yang ada di dekatnya.

"Kalau begitu, aku akan pergi."

"Sebelum aku dan kamu tenang, aku tidak akan melihatmu."

Aleta mundur dan berbalik meninggalkan Elvano yang membeku. Suara pintu yang tertutup menyadarkan Elvano yang membeku tidak bergerak saat Aleta mengatakan hal yang membuatnya sangat marah dengan nada tenang.

Pyar——!

Terlalu kekanak-kanakan!

Marah! Sangat marah!

Kemarahan yang belum pernah terjadi membuat Elvano semakin keras menghancurkan semua yang ada di depannya.

"Quenby. Quenby. Quenby." Elvano menggerakkan giginya dengan marah, saat kata-kata Aleta kembali terngiang di kepalanya tanpa pernah bisa berhenti.

Kepalanya berdenyut kesakitan bersamaan dengan rasa sakit dan mati rasa di sekujur tubuhnya yang membuatnya berteriak kesakitan tanpa sadar.

"Ah!"

Tidak memperdulikan barang-barang yang berserakan di lantai, Elvano meringkuk hanya untuk mengurangi rasa sakit yang tidak tahu ada dimana.

Dia hanya ingin perasaan sakit ini berlalu dengan cepat dan kemudian dia akan menenggelamkan dirinya di dalam air dingin untuk meredakan panas yang ada di tubuhnya.

"Apa yang akan lakukan dengannya bos?"

"Tunggu."

Apa yang kamu tunggu?

"Wah, kamu sudah bangun?"

Siapa?

"Nak, kamu lucu sekali~"

...

"Diam!"

"Kemarilah."

"Apa kamu takut?"

Takut? Omong kosong apa yang kamu bicarakan?

"Khekhe, bahkan jika wajahmu yang ketakutan sangat lucu tapi seharusnya kamu senang bukan?"

Apa?

"Setidaknya adikmu selamat dari percobaan ini."

Adik? Apa aku memilikinya?

"Baiklah, mari kita mulai dari perut."

!!!

"Ya, ya, ya, bertahanlah."

Sakit! Sakit! Sakit! Sakit!

"Tenang, semuanya akan baik-baik saja."

Kentut!

"Xavier!"

"... Pergi."

Suaranya yang lemah membuat Aleta semakin marah. Sebelum dia menutup pintu, dia sudah meredakan kemarahan di hatinya dan tanpa sadar dia melihat ke arah sosok Elvano yang berdiri tidak bergerak dengan kepala menunduk.

Itu seperti hewan kecil yang ditinggalkan oleh pemiliknya.

Baru saja dia menarik napas untuk menjernihkan pikirannya, suara kesakitan Elvano membuatnya tanpa sadar kembali dan bergegas menghampiri Elvano yang telah meringkuk di lantai.

Alvaro To Elvano [Kisah Cinta Pria Gila: Penebusan Dua Arah] (REVISI)Where stories live. Discover now