Bab. 11 ||Kepedulian||

143 21 7
                                    

Bab. 11

"Apa!!!"

Tangan yang sedang memegang nampan sedikit bergetar setelah mendengar jawaban putra sulungnya terhadap putra bungsunya.

Kecelakaan!?

Dengan mata berkaca-kaca, Chelsea hanya berdiri di depan pintu dan mendengarkan putranya berbicara.

"Bagaimana bisa!?"

Gallendra adalah orang yang bereaksi paling keras dan suaranya mulai meninggi tanpa sadar karena terkejut dan tidak percaya.

"Bagaimana aku tahu."

Elvano mengangkat bahunya dengan begitu mudahnya tapi penampilannya membuat Gallendra marah.

"Bagaimana kamu bisa tidak tahu! Bukankah kamu yang mengalami kecelakaan? Kenapa!?"

Mata biru langit bertabrakan dengan mata coklat cerah milik adiknya yang memiliki kemarahan dan kekhawatiran di dalamnya.

"Ya! Bagaimana kamu bisa tidak tahu?"

"Apa kamu sekarang baik-baik saja?"

"Meskipun kamu bukan temanku, kamu adalah saudara laki-laki Lendra, jadi... Apa kamu baik-baik saja?"

"Apa ada yang sakit?"

"Dimana?"

"Pria mana yang begitu berani mencelakai mu!?"

Melihat berbagai mata kekhawatiran dari teman-teman adiknya membuat Elvano sedikit bingung.

"Kenapa kalian juga mengkhawatirkan ku?"

"Aku bisa mengerti jika adikku seharusnya mengkhawatirkan tentang keadaanku, tapi kenapa kalian?"

Semua orang yang mendengar pertanyaan bingung Elvano membeku, mata mereka melebar tidak percaya dengan pertanyaan Elvano.

Bukankah sudah seharusnya kita saling berempati, ada apa denganmu!?

Apalagi kamu adalah saudara laki-laki Lendra!

Mereka saling memandang lalu menatap mata biru langit itu yang sedang menunggu jawaban mereka. Mereka hanya melihat rasa ingin tahu dan kebingungan di mata biru langit itu yang membuat mereka tersentak.

Benar-benar!?

"Kakak, bukankah seharusnya seperti ini? Jika seseorang mengalami kecelakaan semua orang akan mengkhawatirkannya dan mencoba merawatnya."

"Apalagi kak Vano."

"Kenapa?"

Elvano bertanya dan menatap Gallendra dengan mata biru langitnya.

"Kamu adalah keluarga ku. Bahkan jika kita baru saja bertemu, aku sudah menganggap mu sebagai orang yang paling penting di hatiku selain ayah, ibu, dan teman-teman ku."

"Sedangkan untuk mereka..."

"Itu murni karena mereka benar-benar mengkhawatirkan mu, mereka juga sudah menganggap mu sebagai bagian dari mereka. Meskipun awalnya karena kamu adalah saudara laki-laki ku."

"..."

[Terkejut! Seseorang benar-benar berani menanamkan nilai moral pada orang gila ini!?]

[Salut! Salut! Salut!]

[Jadi ini adalah keluarga baru pria ini?]

[Hebat...]

[Ini pemandangan yang aneh.]

[Benar, aku saja merasa aneh. Jika suatu hari pria gila ini menjadi pria baik...]

[...]

[!!!]

Alvaro To Elvano [Kisah Cinta Pria Gila: Penebusan Dua Arah] (REVISI)Where stories live. Discover now