Bab. 21 ||Bertindak Lemah||

87 13 3
                                    

Bab. 21

Aleta yang baru saja keluar dari kelasnya melewati kelas unggulan 2-2 dalam suasana hati yang baik. Tidak ada yang menatapnya dengan kebencian, kecemburuan, kedengkian, atau bahkan rasa jijik yang membuat Aleta merasa sangat nyaman, karena ini adalah keadaan dimana saat dia belum melihat Adele bersama tunangannya, Algibran.

Udara bahkan terasa lebih...

Menghentikan langkah kakinya, Aleta mengangkat kepalanya dan melihat seorang pria sedang menatapnya dengan mata bersinar dan berapi-api.

Karena bayangan mengaburkan wajah Elvano, Aleta tidak menyadari bahwa orang yang menatapnya adalah pria yang dia temui saat pagi. Dia pikir itu adalah orang jahat yang sedang mengincarnya.

Jantungnya melompat ketakutan, dia dengan cepat memutar kakinya dan berlari kencang. Dia tidak pernah takut saat menghadapi sesuatu, tapi mata pria ini saat memandangnya membuatnya ingin melarikan diri.

Mata Elvano bersinar saat melihat sosok Aleta yang akan melewati kelasnya, tapi melihatnya berlari ketakutan membuatnya berlari untuk mengejar Aleta dengan kakinya yang panjang.

Kali ini dia bahkan meragukan pesonanya sendiri, kenapa wanita yang bisa membuat hatinya berdebar melihatnya seperti kelinci kecil bertemu serigala besar yang akan memakannya?

Ragu jpg.

Aleta yang mendengar langkah kaki yang mengejar dibelakangnya semakin dekat dengannya, membuatnya memberanikan diri dan menutup matanya saat dia memukul pria yang mengejarnya.

"Ughh..."

Suara itu terdengar familiar yang membuatnya membuka matanya dan melihat Elvano membungkuk untuk menutupi perutnya dengan tertegun.

"Aaaa... Maaf."

Aleta yang tidak tahu harus menyimpan tangannya dimana, merasa semakin bersalah.

"... Tidak apa-apa."

Selera jahat untuk menakuti gadis di depannya menghilang saat melihat rasa bersalah dimata kuning cerahnya. Perilaku untuk menutupi perutnya saat pukulan itu telah menimpanya adalah refleks terkoordinasi.

Dia melakukan ini seperti suara yang tiba-tiba muncul dibenaknya duga, itu karena dia selalu meniru apa yang dilakukan manusia biasa. Dia bahkan tidak merasakan sakit apapun saat pukulan itu menghantamnya, dia hanya merasa sedikit tergelitik.

"Tidak, kamu..."

Alis ramping Aleta berkerut saat melihat Elvano yang telah meluruskan tubuhnya. Tanpa aba-aba, Aleta menekan tangannya ke perut Elvano yang otot perutnya menjadi keras saat tangan kecil dan lembut menyentuhnya dari permukaan pakaian.

Tubuhnya menegang dan perasaan mati rasa menyebar ke seluruh tubuhnya membuat Elvano bersandar pada Aleta dan memegang tangan yang sedang menyentuh perutnya.

"Jangan sentuh."

Elvano menarik napas dalam-dalam dan menggertak giginya dengan erat saat pikiran untuk menekan Aleta yang aneh melintas di benaknya.

Saat Elvano bersandar padanya membuat tubuhnya mundur beberapa langkah kebelakang karena berat yang tiba-tiba. Tapi saat suara tertahan pria yang ada di tubuhnya, tangan yang sedang menyentuh perut sixpack ditarik.

Maafkan Aleta yang di kehidupan sebelumnya hanya yang memiliki perasaan pada tunangannya tapi tidak pernah dekat ataupun menyentuhnya apalagi pria lain, membuatnya masih sangat lambat dalam aspek ini, dia tidak menyadari betapa ambigu nya postur mereka yang seperti berpelukan.

Elvano yang merasakan bahwa gadis di pelukannya akan bergerak dan mendorongnya pergi buru-buru berkata dengan lemah.

"Sakit..."

Alvaro To Elvano [Kisah Cinta Pria Gila: Penebusan Dua Arah] (REVISI)Where stories live. Discover now