Bab. 34 ||"Kamu tahu kenapa dia masih berlari kearah cahaya?"||

31 9 3
                                    

Bab. 34

Tatapan menghina dan provokatif seolah dia tidak berhak menyukai Aleta membuat Elvano menjadi sangat marah. Perasaan tidak nyaman setelah ditolak oleh ibu dan ayahnya, dan kini orang yang baru dua hari bertemu saja membuat Elvano semakin mudah tersinggung.

Selama dia tinggal di dunia ini, dia telah menahan gigi dan cakarnya yang tajam dan tidak mencoba berbuat sesuatu yang tidak bisa diterima oleh masyarakat.

Karena dia akhirnya memiliki sebuah keluarga yang menyayangi dan mencintainya, meskipun dia merasa bosan dengan kehidupannya, dia rela menahan gigi dan cakarnya yang tajam.

Dan saat dia menemukan orang yang dia sukai, dia telah mencoba menyingkirkan duri-duri yang tajam yang ada pada tubuhnya hanya untuk bisa mendekati harta yang paling indah dan berharga dengan sikap yang paling berhati-hati dan lembut.

Mencoba menghargainya dan menjaganya dengan hati-hati di tangannya agar secara tidak sengaja menghancurkannya.

Kali ini, seseorang menyentuh skala terbaliknya...

Bahkan seekor naga tidak bisa menahan amarahnya karena seseorang telah berani mengacaukan skala terbaliknya, apalagi Elvano.

Perkelahian telah membuat kantin menjadi berantakan seperti kapal pecah. Mengabaikan pecahan kaca dan potongan kayu yang berserakan, mereka berkelahi seperti binatang buas yang telah melepaskan diri dari rantai yang mengikat mereka.

....

"Aleta!"

Seorang gadis dengan rambut pendek melambaikan tangannya saat melihat Aleta berjalan kearahnya dengan wajah cemberut.

"Ada apa?

Aleta menatap gadis di depannya, wajah cantik dan tampan, hidung yang tinggi, bibirnya yang tipis, kulit yang putih, tubuh yang memiliki tinggi satu meter tujuh puluh lima, dan rambut pendeknya terkadang membuatnya selalu dikira seorang pria karena perbuatannya yang tomboy, jika kalian tidak melihat dadanya yang penuh dan besar.

"Keysa."

Keysa menggosok kepala Aleta dengan lembut, dan mereka berjalan menuju kantin.

"Ini masalah Algibran."

"... Ya."

"Kenapa?"

"Bukankah dia gila menyuruhku menjauh dari Elvano? Jelas dia telah bergelantungan di depanku dengan wanita lain, hak apa yang dia miliki membiarkanku untuk menjauh dari Elvano, sial."

"Hah. Sudah berapa lama aku mengingatkan mu, um, lima atau enam tahun? Tapi kamu tidak pernah percaya padaku."

"..."

Sebuah anak panah menembus jantungnya dengan kuat, Aleta hanya bisa tersenyum dengan hampa.

"Lagipula ini bukan salahmu. Dikasih jantung malah minta hati ampela, pria brengsek seperti dia tidak pantas untuk mendapatkan Leta kita yang cantik."

"Hahaha. Kamu bisa saja Keysa."

Awan gelap yang selalu berkumpul saat Algibran menemuinya bubar saat Keysa bercanda dengannya, dan membuat Aleta tertawa.

"Benar!"

"Hm?"

"Bagaimana, ucapan ku terkabul bukan!? Murid pindahan itu adalah jodohmu, ya, ya, ya~"

"Apaan sih."

"Hehehe, kalian pasti bertemu."

"..."

"Sudah ku katakan, dia pasti menyukaimu pada pandangan pertama!"

"Dangkal."

"Bukankah kamu juga orang yang dangkal?"

Alvaro To Elvano [Kisah Cinta Pria Gila: Penebusan Dua Arah] (REVISI)Where stories live. Discover now