Bab. 12 ||Menginap||

127 24 4
                                    

Bab. 12

Chelsea kembali ke dapur untuk memanaskan susu yang sudah dingin di nampan dengan wajah kosong.

"Aku baru saja mengalami kecelakaan."

"Bagaimana kamu bisa tidak tahu! Bukankah kamu yang mengalami kecelakaan? Kenapa!?"

"Bagaimana aku tahu."

Suara tenang putra pertamanya dan suara marah dan khawatir putra bungsunya masih terngiang di kepalanya.

"Aku bisa mengerti jika adikku seharusnya mengkhawatirkan tentang keadaanku, tapi kenapa kalian?"

"Ada apa?"

"Tidak apa-apa."

"Tapi kakak, wajahmu sangat pucat..."

"Bukankah kamu ingin tahu bagaimana aku bisa tidak mengingat bagaimana aku mengalami kecelakaan?"

"Aku amnesia."

"Sebulan yang lalu aku lupa siapa aku, siapa orang tuaku, dimana keluargaku, dimana rumahku, apa yang terjadi padaku, bahkan aku tidak mengingat semua orang."

"Entah itu sejak aku masih kecil atau sampai sekarang, aku tidak ingat."

"Memori ku kosong."

"Hanya ada kakek dan nenek saat aku bangun. Saat itu mereka hanya memperkenalkan nama mereka, ibu, ayah, dan kamu."

"Aku bertanya padanya dimana orang tuaku dan adikku, mereka berkata bahwa orang tua dan adikku ada di negara I, tempat ini sangat jauh dari rumah kakek dan nenek."

"Lendra, apa aku mengganggu kehidupanmu yang biasa saat aku datang?"

"Sebelumnya aku berpikir, apa aku akan mengganggu hidup kalian jika aku datang. Tapi aku sangat ingin tahu tentang kalian, katakanlah jika aku egois, aku..."

"Sudah seperti ini."

"Lalu kamu hanya berakting?"

"Ya."

"Semua perasaanmu."

"Ya."

"Ekspresi mu juga."

"... Ya. Semuanya hanya akting. Aku tidak mengerti apa yang kalian rasakan, jadi aku hanya bisa menghitung apa yang akan terjadi dengan apa yang akan aku berikan sebagai imbalannya."

"Jika kalian memiliki senyum cerah, maka aku akan membuat senyum yang sama agar kalian tahu bahwa sama seperti kalian, merasakan apa yang kalian rasakan dan seterusnya."

"Apa kamu bahagia bersama kita?"

"Aku sangat senang."

"... Aku sangat senang bersama kalian. Aku merasa sedikit bahagia saat kalian peduli padaku tapi disaat bersamaan aku merasa tidak nyaman."

"Jadi, aku tidak akan mengatakan bahwa aku mengalami amnesia. Jika aku melihat salah satu dari kalian dalam suasana hati yang buruk, tubuhku yang akan bergerak terlebih dahulu daripada otakku."

"Impulsif, emosional, tidak memikirkan apa yang akan terjadi setelah bertindak, jika tetap seperti ini otak akan berkedut dan cepat atau lambat aku akan mati."

"Bertindak dalam emosi dan kehilangan rasional dan bisa mengambil keputusan yang salah karena emosi sesaat."

"Aku benci."

"Aku benci kehilangan kendali, aku benci bertindak emosional, aku——"

Chelsea menutup mulutnya saat dia terduduk dengan lemas dan menangis dalam diam. Keadaan putranya membuat dia sebagai ibu merasa sesak. Dia bahkan tidak tahu keadaan putranya sendiri.

Alvaro To Elvano [Kisah Cinta Pria Gila: Penebusan Dua Arah] (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang