Bab. 9 ||Ruang Rahasia||

152 21 2
                                    

Bab. 9

Saat Elvano berdiri didepan kamarnya, sudut bibirnya berkedut saat melihat papan nama yang sangat kekanak-kanakan.

Goresan dalam setiap garis namanya ditulis dengan berantakan seperti anak berusia tiga tahun mencoba menulis namanya sendiri dengan tangan gemuknya.

Terlalu naif.

Meskipun dalam hatinya dia berpikir seperti itu, dia tidak merasakan apapun yang lain kecuali merasa sedikit hangat dalam hatinya seolah-olah dia benar-benar berpartisipasi dalam hidupnya di dunia ini.

"Benar saja aku masih sangat iri padamu..."

Mengusap papan nama yang tergantung di pintu dengan lembut, bisikan dengan sedikit kebencian yang keluar dari bibirnya.

Di dunia sebelumnya, dia tidak bisa melihat orang lain bahagia saat dia merasa kesakitan dan kesepian, jadi kebosanan dalam hatinya diwujudkan dengan membiarkan dunianya menjadi kacau balau.

Kebahagiaan itu sangat singkat tanpa memberi Alvaro kesempatan untuk merasakan apa itu kegembiraan sejati. Kekosongan dalam hatinya menghentikan kebahagiaan singkat itu saat dunia yang dia tinggali dijadikan sebagai papan permainan besarnya.

Bosan.

Itulah yang dia rasakan dalam setengah hidupnya yang singkat, tapi kini dia bertransmigrasi kedalam tubuh yang dipenuhi dengan cinta dan kasih sayang disekelilingnya, bagaimana dia tidak membenci dan iri pada pemilik asli sebelumnya?

"Hah..."

Elvano menghela napas panjang dan membuka pintu kamarnya agar dia tidak memikirkan pikirannya yang berantakan.

Lampu menyala dengan sendirinya saat pintu terbuka dan menampakan ruangan yang sangat besar dan di dominasi oleh warna hitam dan emas. Tempat tidur king size yang bisa menempatkan sepuluh orang bersama-sama, balkon dengan pencahayaan yang baik, kamar mandi, ruang kerja dan belajar, dan ruang ganti membuat Elvano merasakan perasaan baru di hatinya.

"Tidak masuk akal..."

Kamar ini lebih besar yang dia kira yang membuatnya sedikit cemberut, sebelumnya saja dia lebih suka tidur di tempat sempit daripada tidur di ruangan yang besar yang menambah rasa kesepian dan kekosongan di hatinya diperbesar tanpa batas.

Dia membuka pintu ruang belajar dan kerja dengan lembut, rasa kantuk sebelumnya menghilang saat melihat berbagai rak buku tertata rapi dan buku-bukunya yang tebal membuat matanya melebar.

Keheranan dan kegembiraan muncul dimata biru langitnya, dia Elvano sangat suka membaca. Dia menyukai perasaan tenang dan sepi saat dia sedang mencari pengetahuan di lautan buku, jadi bukan tanpa alasan dia sangat pintar sebelumnya.

Didukung oleh IQ-nya yang tinggi, Elvano yang lebih menyukai kegiatan tenggelam dalam lautan ilmu pengetahuan yang membuatnya lebih banyak mengetahui hal yang tidak diketahui oleh banyak orang.

Berbagai buku dan genre telah dia baca saat diwaktu luangnya yang berharga. Sejarah yang menurut banyak orang membosankan telah dia baca, Mitologi dari berbagai negara, Makalah penelitian, Psikologi, Kedokteran, Keuangan, Manajemen, Kepolisian, Novel-novel remaja, dan bahkan Dongeng anak-anak tidak dia lewatkan sedikitpun.

Elvano berjalan mengelilingi ruang kerja dan belajarnya dengan menyentuh ini dan itu, kemudian...

Klik!

Menatap buku yang akan dia keluarkan tapi malah menyentuh mekanisme di dalamnya membuat sedikit kegembiraan muncul di hatinya.

Ruang rahasia!?

Mendorong pintu yang terbuat dari rak buku yang menuju ruang rahasia, Elvano masuk dengan suasana hati yang baik. Tapi saat dia masuk semakin dalam dan semakin dalam, mata biru langit yang sebelumnya hanya cerah berfluktuasi dengan kegembiraan murni.

Alvaro To Elvano [Kisah Cinta Pria Gila: Penebusan Dua Arah] (REVISI)Where stories live. Discover now