Bab. 52 ||Sudah seberapa dalam kamu menyusup kedalam hatiku, Xavier?||

7 1 0
                                    

Bab. 52

"... Penyihir kecil, kau tidak apa-apa?"

Jasver menatap Grethania yang memiliki wajah pucat, kaki gemetar, tapi mata hijau yang bersinar terang dengan mata berkedut.

"Jasver!! Kamu mencoba menakut-nakuti ku sampai mati!!!"

"Jelas sekali kamu yang..."

"Apa?!"

Jasver menutup mulutnya dan menatap Grethania dengan polos. Melihat amarah di wajah lucu dan cantik itu mereda, pria dengan mata abu-abu ini bertanya dengan nada bercanda.

"Apa kamu bersenang-senang selama setengah bulan ini?"

"Hmph! Tentu saja aku bersenang-senang! Tidak ada misi yang berbahaya, tidak ada darah, tidak ada dokumen yang menumpuk, tidak ada serangga yang menggangu..."

Grethania mendengus, kemudian matanya bersinar lebih terang dan lebih terang saat dia melebarkan tangannya dan menatap langit biru yang cerah di atas kepalanya.

"Aku bebas!"

"Disini aku bebas. Aku bisa tertawa dan menangis sepuasnya, aku bisa melihat keindahan kapan saja, aku bisa merasakan perasaan berteman seperti orang normal, aku bisa merasakan perasaan bersekolah."

"Perasaan yang selalu aku dambakan sejak lama..."

Grethania menurunkan kelopak matanya untuk menutupi sedikit cahaya harapan yang melintas dimatanya.

Bisakah aku berhenti? Berhenti terus tenggelam dalam kegelapan?

Bisakah aku tinggal disini bersama mereka yang baik padaku?

Aku lelah.

Siapapun, tolong aku...

"Aku menyukainya. Sangat, sangat menyukainya."

"Menyedihkan sekali, anak seperti dirinya."

"Betapa malangnya dirimu harus terlibat dengan iblis itu."

"Aku mengutuk! Mengutukmu! Kamu tidak akan pernah bisa mendapatkan kedamaian abadi!!!"

"Aku membencimu."

"Hei pendek! Cepat kemari! Lihat tamu-tamu kita..."

"Wah, wah, wah, gadis kecil yang lucu dan panas jika [BIP——] pasti sangat seru."

"Ti-tidak..."

"Aku ingin melihat wajahmu yang menangis dan memerah karena [BIP——]!"

"Kumohon... Jangan sentuh aku, hiks..."

"BODOH!"

"AKHH!! GADIS IBLIS!"

"Jangan bercanda! Kamu pikir kamu bisa bebas setelah memasuki neraka bumi ini?!"

"Hehehe, gadis kecil malang sekali hidupmu..."

"Menjauhlah dariku dasar jal*ang!"

"Kenapa kamu tidak mati saja?!"

"MATI! MATI! MATI!"

"..."

Jasver memiringkan kepalanya dengan bingung. Dia tidak mengerti kenapa penyihir ini akan memiliki suasana sedih dan melankolis di sekujur tubuhnya, jelas dia hanya bertanya.

"Hei! Apa yang kamu pikirkan?"

Suasana sedih dan melankolis di hatinya menghilang setelah mendengar kata-kata tidak punya hati dari Jasver, si idiot yang bisa merusak suasana.

Alvaro To Elvano [Kisah Cinta Pria Gila: Penebusan Dua Arah] (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang