Bab. 31 ||Pandangan Dunia Elvano||

44 10 3
                                    

Bab. 31

Larut malam, 01.45

Elvano menatap langit-langit kamarnya dengan kosong, dia menyipitkan matanya untuk menekan ketidaknyamanan di hatinya yang sangat tiba-tiba.

Berjalan menuju kamar mandi dan mencuci wajahnya, dia menatap wajah di cermin dengan wajah dingin. Elvano mengusap sudut matanya dengan pelan dan menatap mata seterang langit biru dengan aneh.

Dia benar-benar tidak mengerti mengapa tubuhnya yang sama seperti di kehidupan sebelumnya bisa berbeda warna mata. Elvano bahkan masih belum bisa beradaptasi dengan perubahan warna matanya, karena warna mata ini terlalu menyilaukan dan penuh vitalitas.

Mata itu masih sama gelap dan suramnya yang membuat Elvano merasa sedikit nyaman. Wajahnya yang sangat tampan seperti karya seni yang sempurna terlihat sangat kaku seperti patung yang di pamerkan di ruang pameran.

"Apa yang harus aku lakukan?"

Elvano melemparkan dirinya di ranjang besarnya dan menatap foto-foto Aleta yang berserakan di sampingnya.

"Sikap keluarga ini membuatku merasa sedikit panik dan tidak nyata."

"Jika suatu hari mereka tahu aku bukan anak mereka, apa mereka akan membenciku dan membuang ku?"

"Apa kamu akan menyimpan ku?"

Gumaman demi gumaman keluar dari bibirnya yang pucat. Pria yang selalu hidup dalam kesepian, kebosanan, kekacauan, pembunuhan, dan pengkhianatan menjadi gelisah dan tidak jelas. Jelas dia telah lama serakah akan kasih sayang keluarga tapi saat dia mendapatkannya, dia terus menerus menjadi cemas dan paranoid.

"Quenby..."

"Aku takut..."

Elvano meringkuk dan memeluk foto Aleta dengan alis berkerut. Dia takut jika suatu hari pemilik tubuh ini akan kembali, dan dia hanya akan menjadi orang lewat yang menempati tubuh ini untuk sementara, kemudian dia benar-benar mati setelah pemilik tubuh ini kembali.

Dia masih bisa menerima jika pemilik tubuh ini kembali saat dia tidak memiliki orang yang dia suka, tapi...

Sekarang dia memiliki orang dia suka. Bagaimana jika suatu saat dia telah mendapatkan Aleta, pemilik tubuh ini kembali dan menerima cinta yang dia dapatkan susah payah?

Elvano merasa dia akan menjadi gila.

Dia tahu keluarga ini tidak akan pernah bisa bersamanya selamanya, jadi dia bisa menerima jika pemilik tubuh ini kembali. Dan untuk Aleta, dia tidak mau.

Dia sudah sangat serakah, serakah akan kelembutannya, toleransinya, perasaan dimanjakan, emosinya, dan segala sesuatu tentang dirinya. Elvano tidak tahu apakah dia benar-benar menyukai Aleta, tapi jika dia mengatakan tidak, matanya masih tidak bisa untuk tidak melihatnya, ingin dekat dengannya, ingin bersamanya, dan merasakan sentuhannya.

Dia bahkan tidak tahu apa yang dia sukai dari Aleta, karena saat ini adalah pertemuan pertama mereka.

Jika dia mengatakan dia menyukainya, Elvano bahkan tidak tahu apa yang namanya 'suka' atau 'cinta' dalam benaknya. EQ-nya akan mengatakan bahwa dia menyukainya dan IQ-nya terkadang menolak untuk mendapatkan kelemahan.

IQ-nya telah mengatakan berkali-kali bahwa tidak pernah ada yang bisa menolongnya dan saat EQ-nya berkata bahwa orang itu sudah datang, mereka mulai bertengkar.

Lagipula Elvano terlalu mendapatkan sangat sedikit. Dia tidak pernah benar-benar mendapatkan sesuatu dalam genggamannya, mereka selalu lepas diantara jari-jarinya bahkan jika dia telah menukarnya dengan hati yang tulus.

Alvaro To Elvano [Kisah Cinta Pria Gila: Penebusan Dua Arah] (REVISI)Where stories live. Discover now