Bab. 47 ||"Bagaimana bisa..."||

13 2 1
                                    

Bab. 47

"Xavier, ayo coba ini."

"Um? Oke."

"Ini bagus, coba yang ini, oke?"

"Uh, ya."

"Xavi——"

"Aku akan menggantinya."

"Ini..."

"Kita coba."

"Xavier..."

"..."

Wajah dingin Elvano menjadi kaku saat mendengar Aleta masih memanggil dirinya untuk mencoba berbagai baju pria untuknya. Saat Elvano menghadap Aleta yang memegang tumpukan baju di tangannya membuat wajahnya sedikit runtuh.

"Quenby, ini sudah cukup, ya?"

Mata kuning cerah Aleta menatap Elvano kemudian menatap baju yang ada di tangannya selama beberapa detik, kemudian dia menganggukkan kepalanya.

"Baiklah."

"Tuan, aku ingin yang ini, ini, ini, dan ini."

Manajer yang selalu memperhatikan pasangan dengan suasana manis ini mengangkat senyum lembut dan menganggukkan kepalanya.

"Mohon tunggu sebentar."

"Ya."

Aleta menatap Elvano dengan kegembiraan di matanya saat dia berkata dengan nada senang.

"Ini pertama kalinya seseorang bisa menemaniku berbelanja begitu lama salain ibuku dan Keysa!"

"Siapa itu?"

"Itu Kak Dian."

Hidung kecilnya berkerut saat wajahnya menunjukkan ketidakpuasan terhadap saudara laki-lakinya yang murah.

"Lalu kenapa?"

Elvano menjadi sedikit penasaran dan bertanya dengan bingung.

"Dia..."

Mereka terus berbicara dan tidak memperhatikan dua remaja tampan berusia lima belas tahun sedang bersembunyi dan menatap mereka berdua dengan kaget, kecuali Elvano yang sudah mengetahui keberadaan dua anak kecil ini sejak mereka mengikuti dirinya dan Aleta.

Tapi karena tidak ada niat jahat, dia mengabaikan mereka berdua dan terfokus pada Aleta di sampingnya dengan penuh perhatian.

Faisal menatap wajah Aleta yang memiliki gen terbaik dari gabungan antara ayah dan ibunya dengan tidak percaya.

"Bagaimana bisa..."

"Aku pikir itu hanya sedikit kesamaan..."

Mereka berdua bergumam dan menatap Aleta dengan mata kosong. Faisal mengeluarkan ponselnya dan mencoba memfoto Aleta dengan sudut yang baik tapi kemudian...

Bulu-bulunya meledak karena persepsi bahaya yang dia terima membuat Faisal menjadi tegang. Matanya menatap mata biru langit yang menyapu ke tempat dimana mereka bersembunyi dengan keringat dingin.

Apa kita... telah ditemukan?

"... Apa kamu melihatnya Galleo?"

Menelan ludahnya dengan gugup, Galleo menganggukkan kepalanya tanpa mengalihkan pandangannya dari Aleta.

"Xavier, apa yang kamu lihat?"

Suara manis dan dingin yang unik membuat Elvano memalingkan kepalanya dan menatap mata kuning Aleta yang sedang menatap kemana sebelumnya dia lihat dengan bingung.

"Tidak ada."

"Hm..."

"Pergi ke tempat pakaian wanita, aku ingin memilih baju untukmu, boleh?"

Alvaro To Elvano [Kisah Cinta Pria Gila: Penebusan Dua Arah] (REVISI)Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon