Bab. 37 ||Kenzi||

25 4 4
                                    

Bab. 37

Di bangsal tidak jauh dari tempat Elvano dirawat.

"Kakak! Kamu gila!"

Arsenio berjalan bulak-balik dan mengabaikan Arkanio yang menatapnya dengan mata dingin.

"Elvano adalah saudara laki-laki Lendra! Apa kamu tidak mempertimbangkan perasaannya!?"

"Aku hanya ingin..."

"Kentut!"

"Arkan, bagaimana perasaanmu jika seseorang menyinggung tentang orang kamu sukai!?"

"Dan orang itu akan mengatakan hal yang sama padamu tentang orang yang kamu sukai? Bagaimana dengan perasaanmu!?"

"Arsenio!!"

"Oh! Ada apa denganku!?"

"Kamu mengatakan sesuatu tentang Aleta dengan begitu menjijikan, dan kamu mempermalukannya dan menghinanya di depan banyak orang!!"

"Apa maksudmu dengan itu? Sebagai saudaramu aku merasa malu! Bahkan jika kamu membenci Aleta ataupun kamu merasa jijik padanya, bagaimana kamu bisa mengatakannya di depan Elvano!?"

Arsenio menekan jantungnya saat dia masih menunjukkan Arkanio dengan wajah marah.

"Kamu pikir kamu siapa, hah? Dengan seenaknya kamu mengatakan hal-hal yang membuat orang merasa tersinggung, kamu bukan ibunya ataupun ayahnya!"

"..."

"Ah..."

Menekan jantungnya yang sakit, Arsenio menarik napas dalam-dalam dan bersandar pada dinding dengan lemas.

"Kamu..."

"Berhenti."

Melihat Arkanio yang akan berdiri dan menghampirinya membuat Arsenio terkejut dan berkata dengan terburu-buru. Arkanio menatap Arsenio yang berdiri tegak dengan kekhawatiran dimata hitamnya yang gelap.

"Lukamu akan terbuka kembali, beristirahatlah."

Arsenio membuka pintu bangsal tanpa menunggu tanggapan dari saudara laki-lakinya yang tertegun.

....

Aleta yang baru saja keluar dari bangsal melihat Arsenio yang bersandar pada dinding dengan wajah pucat sedikit terkejut. Dia tidak tahu bahwa bangsal mereka akan sangat dekat.

Berjalan menghampiri Arsenio, Aleta mengangkat kepalanya dan berkata dengan nada lembut.

"Apa kamu baik-baik saja?"

"Aku baik..."

Arsenio menganggukkan kepalanya dengan kaku saat melihat itu adalah Aleta. Dia melirik Aleta yang tidak memiliki ekspresi ekstra di wajahnya tentang kejadian sebelumnya dengan bingung.

"Sebelumnya..."

"Tidak apa-apa."

"Tapi!"

"Aku tahu dia selalu meremehkan ku dalam hatinya, kali ini dia mungkin sangat tidak puas denganku."

"..."

"Lagipula perilaku ku sebelumnya membuat orang akan merasa risih."

Aleta tertawa saat dia mengangkat bahunya dengan acuh tak acuh. Arsenio menghela napas saat dia melengkungkan bibirnya dan tertawa bersama Aleta.

"Aku minta maaf tentang saudaraku sebelumnya."

"Tidak masalah."

"Elvano... Dia baik-baik saja kan?"

Alvaro To Elvano [Kisah Cinta Pria Gila: Penebusan Dua Arah] (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang