Bab. 50 ||Mimpi||

9 1 0
                                    

Bab 50.

Komunitas Villa Sun and Moon.

Keluar dari kamar mandi dengan t-shirt putih kebesaran dan celana pendek, Aleta merenggangkan tubuhnya dengan nyaman seperti kucing yang baru saja bangun dari tidurnya yang manis.

Rambut hitam panjangnya tergerai di belakang punggungnya dengan bebas saat Aleta berjalan keluar dari kamar dan menuju ruang makan dimana Elvano menunggu dengan langkah malas.

Mendengar suara langkah kaki kecil dari lantai dua membuat Elvano yang selalu memiliki wajah buruk mengubah ekspresinya menjadi lebih lembut.

"Xavier, apa yang akan kita makan sekarang?"

Kegembiraan yang tersembunyi dalam suara dingin yang penuh dengan aroma susu dan bunga membuat Elvano menarik sudut bibirnya dan menatap Aleta yang sedang menuruni tangga dengan mata lembut.

"Sup ikan, tahu pedas, dan makanan penutup manis seperti Yang Mulia inginkan."

Elvano menarik kursi untuk Aleta duduk dan mencium punggung tangan Aleta dengan lembut.

"Um."

Menahan senyum yang akan melebar di wajahnya, Aleta hanya bisa mengencangkan rahangnya dan menarik tangan kecilnya dari Elvano.

Aleta dan Elvano yang kecanduan memainkan peran sejak mereka berkumpul bersama selalu bermain peran dalam kebersamaan mereka, dan membuat udara sekeliling mereka selalu dipenuhi dengan rasa manis yang membuat orang sakit gigi.

Meskipun Elvano sedang dalam suasana hati yang buruk, dia masih menikmati kebersamaannya bersama Aleta daripada memiliki pikiran yang liar dan tidak jelas.

Beberapa menit kemudian, Elvano dan Aleta berkumpul kembali di ruang tamu dengan buku-buku yang berserakan dilantai.

Suara gemerisik kertas membuat Elvano mengangkat kepalanya dan menatap Aleta yang sedang mengerjakan tugas rumah dengan serius selama beberapa detik.

Elvano menundukkan kepalanya dan menatap ponselnya dan memperlihatkan pesan dari salah satu teman dari tubuhnya dengan alis terangkat.

//Si Gila Alastar//

19.18 [Kenapa kamu tidak bertanya pada pacar kecilmu?]

//Elvano//

19.18 [Quenby pasti akan menertawakan ku.]

19.18 [Meskipun aku sudah mengatakan pada diriku sendiri untuk tidak terlalu serakah tapi...]

Disebuah gerbang pintu rumah sakit jiwa di negara M, seorang remaja tampan berusia tujuh belas tahun memutar mata abu-abunya dengan malas saat dia menundukkan kepalanya untuk membalas pesan dari teman yang pernah dia temui yang satu frekuensi dengannya.

//Alastar//

19.19 [Tapi bukankah kamu sudah serakah?]

//Si Paling Gila Elvano//

19.19 [...]

//Alastar//

19.19 [Vano, kenapa kamu tidak mencoba memverifikasinya sendiri?]

19.19 [Jangan katakan kamu takut...?]

Tanpa mendapatkan pesan balasan dari Elvano membuat wajah tampan Alastar menunjukan ketidakpercayaan dan sedikit rasa jijik.

Sebelum jari-jarinya yang ramping akan bergerak kembali, sebuah suara dalam dan serak yang memanggil namanya membuat Alastar mengangkat kepalanya dengan wajah dingin.

Alvaro To Elvano [Kisah Cinta Pria Gila: Penebusan Dua Arah] (REVISI)Where stories live. Discover now