Bab. 2 ||Mati||

280 28 2
                                    

Bab. 2

Keluar dari ingatannya, Alvaro memutar tubuhnya dan membuka novel ditangannya.

'Putri Benar dan Salah Keluarga Agatha'

Alvaro mengangkat alisnya setelah melihat judul yang membuatnya sedikit tertarik dengan isi buku tersebut. Halaman per halaman dia baca dengan serius tapi semakin lama dia membaca, ekspresinya semakin terdistorsi karena marah dan kesal.

"Idiot! Idiot! Idiot!"

Melemparkan buku yang ada ditangannya ke sudut ruangan dengan keras, membuat Fei Ran yang baru saja akan mengetuk pintu sangat terkejut dengan suara keras didalam kamar, biasanya temannya tidak akan dalam keadaan maniak setelah meminum obatnya sebelum menaiki pesawat.

"Al! Apa yang kamu lakukan——!?"

Fei Ran yang dengan tergesa-gesa membuka pintu melihat pemandangan yang ada didepannya membeku lalu sudut bibirnya berkedut.

"Untuk apa kamu membakar buku...?"

"..."

"..."

Mereka saling memandang dalam diam, Alvaro yang telah menyesuaikan emosinya kembali melambaikan tangannya tanpa emosi untuk menghilangkan abu buku ditangannya.

"Hah..."

"Kamu benar-benar menganggap ku sebagai pengasuh mu..."

Fei Ran berjalan menuju sofa dan bersandar dengan lemas, menatap Alvaro yang kembali berbaring di ranjang, dia merasa dia akan mati lemas melihatnya begitu tidak responsif terhadap sekitarnya.

"Alvaro, apa kamu tidak merasakannya?"

"Ah?"

Menjambak rambutnya dengan keras,  Fei Ran menarik napas dalam-dalam dan berkata dengan nada keras.

"Ada yang tidak beres dengan pesawat ini."

Gertakan gigi dalam suaranya membuat Alvaro mengerjapkan matanya dengan polos melihat begitu marahnya teman baiknya itu.

Fei Ran merasa dia akan mati cepat atau lambat karena marah!

Alvaro duduk dan menajamkan telinganya, tapi sesaat kemudian wajahnya menjadi sangat gelap karena dia merasakan suara aneh dari baling-baling pesawat.

Dia berdiri dan keluar dari kamar untuk mencari tahu apa yang terjadi hanya saja suara hitungan mudur bom terdengar ditelinganya, pupil nya berkontraksi dengan tajam saat dia berteriak.

"Fei Ran!"

"Aku tahu!"

Setetes keringat meluncur di wajah chubby itu saat dia melemparkan tas hitam ditangannya kearah Alvaro.

Sepuluh...

Sembilan...

Delapan...

Angin kencang meniup rambut pirang emasnya saat dia membuka pintu pesawat dengan kekuatan besar.

"Cepat!"

Rasa bahaya membuat alarm berdering dibenaknya saat mulai merasakan krisis besar.

"Tunggu!"

Tujuh...

Enam...

Melihat Fei Ran masih menyesuaikan tali parasut ditubuhnya saat hitungan mundur akan berakhir, Alvaro berjalan dengan tergesa-gesa kearahnya untuk menyesuaikan parasut.

Klik!

Setelah melihat parasut itu telah terpasang dengan benar, dia menarik Fei Ran dan berlari menuju pintu kapal dan melompat bersama tanpa ragu-ragu!

Alvaro To Elvano [Kisah Cinta Pria Gila: Penebusan Dua Arah] (REVISI)Where stories live. Discover now