Bab. 8 ||"Dia..."||

149 23 2
                                    

Bab. 8

Ruang tamu

Saat Tuan dan Nyonya Dirgantara yang akan berjalan menuju kamarnya, suara lembut menghentikan langkah kakinya yang membuat mereka sadar bahwa mereka masih memiliki seorang putra.

"Oh sayang Lendra~ Ada apa?"

Nyonya Chelsea menghampiri Gallendra dengan senyum lucu dan bahagia di wajahnya. Tuan Damian berjalan menuju sofa dan menunggu pertanyaan yang akan ditanyakan oleh putra bungsunya dengan tenang.

"Pria itu..."

Gallendra yang akan menyebutkan nama Elvano mengubah kata-katanya menjadi 'pria itu' dengan perasaan aneh.

Diruang tamu yang tersisa hanya para remaja pria, Gallendra tidak lagi mencoba menahan diri saat Adele berada di rumahnya yang membuatnya merasa tidak nyaman.

"Dia saudaramu."

"Aku tahu..."

"Tapi bagaimana aku baru mengetahui sekarang bahwa aku memiliki saudara laki-laki tambahan."

"Itu..."

Tuan dan Nyonya Dirgantara saling memandang dan pertanyaan ini membuat mereka sedikit tidak bisa mengatakannya, karena saat mereka mengingat kejadian itu membuat hati mereka berkedut kesakitan.

"Apa kalian juga menyembunyikan sesuatu dariku?"

Gallendra terkejut dengan tebakannya saat melihat kesunyian mereka sebagai default.

"Hah..."

"Kejadian itu sudah lama sekali..."

Teman-teman Gallendra mendengarkan Tuan Damian dengan serius.

Sembilan tahun yang lalu, sepasang suami istri kehilangan kedua anak mereka yang saat itu masih sangat muda. Musuh sang suami menculik kedua anaknya dan membawanya pergi selama berbulan-bulan lamanya yang membuat pasangan suami istri itu semakin cemas.

Mereka tidak bisa melacak orang yang menculik anak mereka yang berharga tapi beberapa bulan kemudian...

Penculik itu melakukan Vidio Call kepada sang suami dan membiarkannya memilih apakah putra pertamanya yang akan dia selamatkan atau putra bungsunya yang masih terbaring koma.

Sang istri yang melihat keadaan putra pertamanya yang kuyu dan lemah terkejut hingga dia tidak sadarkan diri, dan sang suami sedang mengalami dilema besar karena dia ingin menyelamatkan kedua anaknya bukan salah satu dari mereka.

Tapi putra pertamanya memohon kepada musuh sang suami agar melepaskan adiknya dan membiarkannya tinggal bersama penculik itu, dan sang suami hanya bisa menganggukkan kepalanya dengan kesakitan saat putra pertamanya memaksa dirinya agar hanya menolong putra bungsunya.

Lalu pada saat itu di malam harinya, sang suami yang tidak tahu kejadian apa yang terjadi sebelumnya untuk menyelamatkan putra bungsunya tiba-tiba mendengar ledakan keras tidak jauh dari tempat dia akan mengambil putra bungsunya, yang membuatnya sangat terkejut dan dengan tergesa-gesa dia berjalan menuju tempat yang disepakati.

Dalam hujan deras, pandangan sang suami sedikit kabur karena air hujan tapi sebuah sosok muncul dalam pandangannya.

Sosok itu sangat kecil seperti sosok anak berusia delapan tahun yang membuat sang suami merasa curiga, jadi dia dengan tegas berjalan kearah sosok itu.

Kemudian sang suami terkejut setelah melihat sosok itu adalah putra pertamanya dalam keadaan penuh luka dan putra bungsunya yang sehat tanpa luka sedikitpun berada dalam pelukan putra pertamanya.

Alvaro To Elvano [Kisah Cinta Pria Gila: Penebusan Dua Arah] (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang