Bab. 24 ||Hasil Laporan||

80 8 3
                                    

Bab. 24

Psikiater Calendrik, negara P

Jessie dengan rambut panjangnya yang bergelombang menyambut kedatangan pasangan paruh baya didepannya dengan senyum lembut diwajahnya yang cantik.

"Silahkan duduk."

"Terimakasih."

Jessie menggelengkan kepalanya dan berkata dengan nada lembut yang dimiliki seorang dokter kepada pasangan paruh baya ini.

"Tuan dan Nyonya Dirgantara, sebelum saya akan membagikan hasil laporan cucu kalian, tolong persiapkan mental terlebih dahulu."

"Oke."

Raditya dan Helena menganggukkan kepalanya setelah saling memandang selama beberapa detik. Dalam persiapan mereka, dokter yang telah menjadi dokter psikiater cucu mereka membuka mulutnya, Raditya dan Helena menjadi sangat serius.

"Batuk!"

"Mari kita bahas masalah tentang amnesianya Tuan Muda. Dia tidak berbohong bahwa dia benar-benar tidak mengingat siapapun atau melupakan semua yang ada di dunia ini termasuk namanya."

"Seperti anak kecil atau seperti kertas putih yang belum diwarnai. Tapi dia masih mempertahankan alam bawah sadarnya sendiri, dalam keadaan apapun, sikap apapun, atau yang berkaitan dalam kehidupan sehari-hari sebelumnya itu akan ditampilkan secara spontan untuk keadaan psikologisnya."

"Dia akan bereaksi dengan cara alam bawah sadarnya sendiri. Tapi jika Tuan Muda selalu bereaksi bahwa semuanya akan baik-baik saja, maka kasus ini akan menjadi merepotkan. Itu karena jika dia seperti itu, maka alam bawah sadarnya akan memberikan respon yang sama seperti sebelumnya."

Melihat pasangan paruh baya di depannya yang mendengarkan pembicaraan dengan wajah serius, Jessie menjilat bibirnya yang kering dan mulai mengambil hasil laporan Tuan Muda Dirgantara sambil berbicara.

"Keadaan ini selalu kami temukan dari kasus seperti penjahat ber-IQ tinggi. Kami semua tahu dia bermasalah tapi kami juga tidak tahu masalah seperti apa tentang dirinya yang terkadang bersikap kontradiksi."

"Tapi..."

Helena menatap dokter wanita muda itu dengan mata coklatnya.

"..."

"Tuan Muda Elvano tidak pernah menyembunyikan keadaan psikologisnya, tidak, ada beberapa yang coba dia sembunyikan tapi cara dia menyembunyikan sedikit canggung seolah-olah..."

Dia berakting.

Mata biru langit yang sangat suram dan dingin tanpa emosi seperti melihat benda mati melintas dibenaknya, Jessie menekan bibirnya dengan erat dan mulai menjelaskan laporan yang ada ditangannya.

"Setelah saya berulang kali mempertimbangkan dari hasil percakapan saya dengannya, saya telah menyimpulkan bahwa dia dalam keadaan normal kecuali masalah psikologisnya yang sakit."

"..."

"Disebut normal dan tidak normalnya saya masih ragu."

"Kenapa?"

"Dia jelas orang gila tapi dia tidak pernah bereaksi saat saya menyebutkan sesuatu yang sensitif oleh kebanyakan orang yang sakit jiwa bahwa dia sakit."

"Bahkan mengakui bahwa dia sakit ini benar-benar diluar perkiraan ku."

Setelah dia mengatakan itu, Jessie jelas menggaruk kepalanya dengan pelan. Saat itu dia memberikan hasil laporan kasar dari Tuan Muda Elvano dan memberikannya tapi apa yang dia dengar saat itu?

"Jelas kamu telah mencurigai ku sakit, kenapa harus melakukan omong kosong ini?"

"Lihat."

Alvaro To Elvano [Kisah Cinta Pria Gila: Penebusan Dua Arah] (REVISI)Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ