Bab. 35 ||"Itu menjijikan."||

24 7 3
                                    

Bab. 35

Elvano menurunkan matanya dan tidak berani untuk bersandar padanya, dia hanya menunjukkan lehernya yang merah dan berkata dengan lemah.

Sebelum Aleta akan menepuk kepala Elvano untuk memberikan kenyamanan, disudut matanya dia melihat darah merah dari tangannya yang membuatnya tersentak.

Dia menatap Arkanio yang mencengkram pinggangnya dan menatapnya masih dengan keadaan syok. Aleta mundur beberapa langkah tanpa jejak saat dia menatap Elvano dan Arkanio dengan mata kuningnya.

"Kalian..."

"Mencoba membunuh satu sama lain?"

"..."

"Aku tidak——"

Dengan mata berkabut, Aleta berkata dengan suara tersedak, dia menekan jarinya yang bergetar kebelakang punggungnya.

"Kenapa?"

"..."

"Satu kehidupan saja sudah begitu berharga, dan kalian..."

"Quenby..."

"Diam!"

"Apa kalian tahu apa yang akan terjadi pada orang-orang tidak bersalah jika kalian bertarung seperti ini!? Oh, mungkin kalian tidak akan mengerti. Dan kalian, kenapa kalian tidak menghentikan mereka?!"

Aleta menatap Gallendra dan yang lainnya dengan wajah merah karena marah. Urat biru di lehernya bahkan mulai terlihat saat dia menahan emosinya yang bergejolak.

"Gila! Apa kalian tidak akan memikirkan konsekuensinya!?"

"Oh, haha..."

Dia tertawa tidak percaya saat melihat semua orang menundukkan kepalanya dan tidak ada yang berbicara. Aleta menekan dahinya dengan sakit, dan berkata dengan nada aneh.

"Kalian akan menjadi berita sensasional bulan dan tahun ini jika kalian saling membunuh. Luar biasa!"

"Dan aku juga akan terlibat."

"Tidak Quenby!"

Elvano menghampiri Aleta yang menjauh darinya, dan menatapnya dengan mata biru langitnya yang menekan kepanikan yang melintas di matanya.

"Aku hanya memberi sedikit luka padanya, dia... Dia..."

"Kamu bilang sedikit?"

"Ya! Ya! Ya!"

Elvano menganggukkan kepalanya dan ingin mengulurkan tangannya untuk menangkap gadis di depannya, tapi kemudian dia menghentikan tangannya yang akan menyentuhnya.

Dia menunjukkan satu jari didepan mata kuning cerah Aleta dengan tangannya yang berdarah.

"Satu, satu sentimeter."

"Aku... Aku tidak benar-benar ingin membunuhnya, aku hanya ingin memberinya pelajaran karena..."

"Tidak, lupakan."

Elvano terbatuk dan menekan ketidaknyamanan di lehernya saat dia berjongkok didepan Aleta dan menatapnya dengan kepala terangkat.

"Ini salahku. Aku tahu aku salah, tapi jangan menjauh dariku, oke?"

"Aku seharusnya tidak terbawa emosi dan bertindak impulsif hingga membuatnya terluka, batuk!"

"Kamu bisa memukul ku karena berani melukai seseorang, kamu bisa memarahiku selama yang kamu mau, tapi jangan menjauh dariku, ya?"

"Batuk! Batuk!"

Elvano menekan tangannya di lehernya dengan sedikit keras, kemudian dia merasa sedikit nyaman. Dia tidak berani menatap mata kuning Aleta sekarang, karena dia takut dia akan melihat ketakutan dan kebencian di matanya.

Alvaro To Elvano [Kisah Cinta Pria Gila: Penebusan Dua Arah] (REVISI)Where stories live. Discover now