Bab. 16 ||"Bukankah baik untuk tetap melajang dan berbisnis?"||

120 17 2
                                    

Bab. 16

Elvano terbangun dengan sedikit lingkaran hitam dibawah matanya. Perasaan tidur dengan seseorang ditempat yang sama dengannya membuatnya benar-benar merasa sangat tidak nyaman.

Dia melirik jam yang menunjukan lima pagi, dia bangun dan berjalan menuju kamar mandi. Setelah beberapa menit, dia berjalan keluar dengan handuk yang melilit pinggangnya memperlihatkan bagian atas tubuhnya yang telanjang dengan sosok proposional.

Menggosok rambutnya yang basah, Elvano melirik Arfian yang masih tertidur pulas di sofa lalu memalingkan kepalanya. Dengan cepat dia mengganti bajunya dengan pakaian olahraga dan keluar dari kamarnya.

"Vano?"

"Bu? Kamu sudah bangun?"

Elvano memutar tubuhnya dan melihat ibunya baru saja keluar dari kamarnya dengan rambut pirang keemasannya digelung.

"Ya. Kenapa kamu sudah bangun?"

"Aku tidak terbiasa tidur dengan dengan seseorang di ruangan yang sama."

Matanya menyipit dengan nyaman dengan gosokan lembut di atas kepalanya.

"Mereka tidak memakai kamar kosong?"

Chelsea terkejut sesaat setelah mendengar putranya tidur dengan teman putra bungsunya, tapi setelah memikirkan sifat Gallendra, dia mungkin tahu apa yang dilakukan putra bungsunya itu.

Elvano mencerutkan bibirnya melihat putra sulungnya seperti ini, dia mengalihkan topik pembicaraan.

"Pergi olahraga?"

"Ya."

"Kalau begitu pergi."

Chelsea berbalik pergi dan berjalan menuju dapur, sebelum dia melangkah lebih jauh dia mendengar suara ragu putranya.

"Bu..."

"Ya?"

"Kamu akan memasak?"

"Tentu saja, jika tidak, kalian akan makan take away?"

"Biarkan aku membantumu."

"Vano bisa masak?"

Chelsea mengangkat alisnya dan menatap Elvano dengan senyum di wajahnya.

"Mungkin? Bu, biarkan aku membantu, oke?"

"Oke."

"Tidak akan pergi olahraga?"

"Tidak perlu, aku hanya ingin membantumu."

"Dari siapa kamu belajar kata-kata manis, hah?"

"Bu, aku tidak mengatakan kata-kata manis."

"Ya, ya, ya. Jangan terlalu serius, ibu tahu putra ibu adalah yang terbaik."

"... Ibu tahu itu yang terbaik."

"Tentu saja, siapa dulu yang melahirkan mu?"

"..."

"Itu aku, Chelsea Adine Keysa Dirgantara. Wanita paling cantik, kuat, menawan, dan pintar."

"..."

"Vano, kamu tidak percaya pada ibumu?"

"Aku percaya."

"Lalu kenapa kamu tidak berbicara?"

"... Aku kagum."

"Tulus?"

"Tulus."

"Hahahaha~"

"..."

....

Alvaro To Elvano [Kisah Cinta Pria Gila: Penebusan Dua Arah] (REVISI)Where stories live. Discover now