Bab. 42 ||Masalah (1)||

18 2 0
                                    

Bab. 42

Kringgg!

Elvano membereskan buku-buku yang ada di mejanya dan mengeluarkan kotak makan siang dari tasnya saat dia akan berjalan keluar menemui Aleta.

"Wow! Kakak, apa kamu membuat ini untukku?"

Gallendra mengambil kotak makan siang di atas meja Elvano dengan mata cerah dan membukanya.

Aroma harum yang keluar dari dalam membuat hidung beberapa orang bergerak-gerak dan menatap kotak makan siang di tangan Gallendra sambil menelan ludah.

"Maaf, ini milikku."

Mengambil kotak makan siang di tangan adiknya, dia menutup kembali tutup kotak makan siangnya dan mengabaikan air liur beberapa orang yang akan keluar.

"Kak Vano..."

"Tidak."

Elvano berjalan pergi dengan kakinya yang panjang meninggalkan semua orang yang menatap punggungnya dengan perasaan sedikit menyesal.

"Kakak kamu tidak akan bersama kita?"

Elvano menghentikan langkah kakinya, dia memutar kepalanya dan menatap wajah Gallendra kemudian teman-teman adiknya yang sedang menatapnya dengan sedikit ketakutan yang tidak mereka sadari.

Alisnya yang tajam sedikit melonjak, menekan dahinya yang berkedut, Elvano membuka bibir pucatnya yang sedikit tebal.

"Mereka takut padaku, idiot Lendra."

"Lagipula itu teman-temanmu, mereka menerimaku untuk menjadi bagian kalian itu karena wajahmu."

"Dan aku tidak pernah membutuhkan seorang teman."

"Lendra. Aku bisa meninggalkan temanku sendiri, apalagi mereka yang hanya menganggapmu sebagai temannya."

Untuk melindunginya.

Menggelengkan kepalanya, Elvano berjalan menuju kelas sebelah dengan suasana hati yang baik. Gallendra memalingkan kepalanya dan menatap teman-temannya yang menundukkan kepalanya dengan mata coklatnya.

"Kalian..."

"Lendra, kami tidak akan berbohong padamu. Elvano adalah saudara laki-laki mu, dan kami sudah menganggap dia sebagai bagian dari kita, tapi itu karena wajahmu."

"Temperamennya terlalu menakutkan. Dan kami juga harus berteman dengan masalah besar seperti itu, kita saja sudah kesulitan dengan Arkanio apalagi dengannya."

"..."

"Maaf."

Gallendra menatap Dylan yang paling dekat dengannya dengan mata coklatnya, sedikit cahaya di matanya meredup saat dia menggelengkan kepalanya.

"Dimana Elvano dan Arkanio!?"

Seorang gadis cantik dan remaja tampan berjalan menuju kelas unggulan 2-2 dengan agresif. Jas ditubuh mereka menunjukkan mereka adalah anggota kesiswaan yang menjaga peraturan dalam sekolah.

"Gallendra dimana saudara dan temanmu?"

"Untuk apa?"

Gallendra mengernyitkan keningnya dengan tidak senang saat gadis itu berjalan kearahnya dengan agresif.

"Mereka sudah merusak properti sekolah!! Bukankah kalian bersama mereka sejak kejadian itu dimulai?"

"Kami sudah membayar denda karena telah merusak properti sekolah."

"Tapi mereka harus menerima hukumannya juga."

Remaja tampan itu membuka mulutnya dan berbicara dengan dingin.

Alvaro To Elvano [Kisah Cinta Pria Gila: Penebusan Dua Arah] (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang